Sejarah Gedung Kedubes Vatikan di Indonesia, Tempat Paus Fransiskus Menginap

HOLOPIS.COM, JAKARTAPaus Fransiskus atau Pope Francis, yang merupakan pemimpin Gereja Katolik dan Kepala Negara Vatikan akhirnya mendarat di Jakarta Indonesia dengan selamat. Menolak untuk menginap di hotel mewah, Paus Fransiskus lebih memilih untuk menginap di Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta.

Hal tersebut diucapkan oleh Ketua Panitia Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, Ignasius Jonan.

“Bapak Paus akan menginap di Kedutan Besar Vatikan, jadi tidak menginap di hotel,” kata Ignasius, dikutip Holopis.com, Selasa (3/9).

Kedubes Vatikan berada di Jalan Merdeka Timur Nomor 18, Jakarta Pusat. Gedung yang dirancang arsitek asal Jerman Hermann Bohnekamp sudah berdiri kokoh sejak tahun 1966.

Begini Sejarah Kedutaan Besar Vatikan di Indonesia

Gedung Kedutaan Besar Vatikan atau Nunsiatura Indonesia dirancang oleh Hermann Bohnekamp pada tahun 1966, yang membuat bangunan itu sudah berusia 58 tahun.

Pada 6 Juli 1947, Paus Pius XII mengangkat Uskup Agung de Jonghe d’Ardoye sebagai “Delegatus Apostolik di Kepulauan Indonesia”, dan Surat Apostolik untuk menegakkan Delegasi Apostolik di Indonesia diterbitkan pada hari berikutnya.

Mgr d’Ardoye tiba di Batavia (sekarang Jakarta) pada 27 Juli 1947 dan menginap di Hotel der Nederlanden sebelum pindah ke wisma vikariat atas usul Mgr Willekens. Letnan-Jenderal Hindia Belanda, Hubertus Johanna van Mook, kemudian membantu mencarikan tempat tinggal yang sesuai.

Pada 4 November 1947, setelah menolak beberapa opsi, van Mook menawarkan sebuah rumah di Koningsplein Oost No 18, yang kini dikenal sebagai Jalan Merdeka Timur Nomor 18, sebagai kediaman resmi. Mgr d’Ardoye mulai mendiami rumah tersebut pada 6 Desember 1947, dengan upacara pengibaran bendera sebagai tanda resmi.

Rumah tersebut dibeli sebagai kediaman resmi wakil Bapa Suci di Indonesia pada 14 Mei 1949, berkat donasi dari Superior Jenderal Ursulin (OSU). Pemberkatan rumah dilakukan pada 15 Oktober 1949 dengan pemasangan patung St. Teresia Kanak-Kanak Yesus dari Vikaris Apostolik Malang, Mgr Antonius Everad Johanes Albers OCarm.

Sejak saat itu, kediaman ini telah menjadi lokasi resmi Delegatus Apostolik, meskipun sempat dipindahkan sementara ke Jalan Imam Bonjol 7 selama pembangunan residensi baru pada 1965-1966. Hingga kini, rumah di Jalan Merdeka Timur Nomor 18 tetap menjadi tempat tinggal resmi wakil Paus di Indonesia.

Vatikan Adalah Negara Pertama yang Akui Indonesia

Vatikan ternyata memiliki peran yang sangat penting dalam perjalanan kemerdekaan Indonesia. Vatikan adalah negara pertama Eropa yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 4 Januari 1950, Takhta Suci memberikan instruksi kepada wakilnya untuk memberi tahu Indonesia bahwa mereka sudah mengakui keberadaan Republik Indonesia.

Kemudian, Menteri Luar Negeri saat itu M. Hatta mengusulkan agar Takhta Suci dan Indonesia menjalin hubungan dengan Indonesia.

Akhirnya kedua negara berjanji untuk membuat kedutaan besar di negara masing-masing.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral