Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Konferensi pers dan diskusi panel Partai Demokrat AS baru saja berjalan dengan meriah dan ramai pengunjung pada hari ini, Senin (20/8) di Chicago, Amerika Serikat.

Meskipun berjalan meriah dan seruan positif diberikan untuk Joe Biden, namun pekarangan gedung konvensi dipenuhi dengan ribuan demonstran.

Mereka mendemo Partai Demokrat yang menilai gagal menutup aliran senjata dan bantuan ke Israel yang membuat peperangan di Gaza Palestina tak kunjung usai serta menambah banyak korban jiwa setiap harinya.

Salah satu pengunjuk rasa mengatakan apakah Amerika akan terus-terusan menjadi pendukung pembunuhan massal bayi.

“Apakah kita mendukung pembunuhan massal bayi, atau kita menentangnya?,” kata seorang pengunjuk rasa kepada awak media, dikutip Holopis.com.

Beberapa kali pengunjuk rasa sempat berusaha melewati batas luar konvensi, namun petugas kepolisian langsung cepat menghalau para demonstran.

Joe Biden Berterima Kasih dan Ajak Masyarakat Amerika Pilih Kamala Harris

Dalam pidato perpisahannya, Joe Biden bertanya kepada masyarakat Amerika apakah mereka siap mendukung kebebasan, demokrasi serta Amerika. Ia kemudian bertanya kepada para pendukungnya apakah mereka siap memilih Kamala Harris.

“Apakah kalian siap memilih kebebasan? Apakah kalian siap memilih demokrasi dan Amerika? Saya ingin bertanya apakah kalian siap memilih Kamala Harris dan Tim Walz?,” tanya Biden.

Seruan Joe Biden langsung disambut meriah oleh para pendukungnya, yang terus meneriakkan mereka mencintai Joe Biden.

Pidato Biden tersebut akan mengawali acara selama 4 hari. Acara awalan tersebut sudah disambut meriah dan antusiasme yang sangat tinggi.

Banyak pula pihak yang merasa lega karena Biden mundur dari pemilihan dan memilih wakil presidennya, Kamala Harris, untuk menggantikannya menjadi presiden Amerika Serikat.

Sekedar mengingatkan kembali, Joe Biden sempat menerima banyak kritikan dan kekhawatiran dari Partai Demokrat karena kekhawatiran usianya yang terlalu tua.

Penampilan Joe Biden dalam debat dan juga pidato lainnya yang dinilai buruk pun membuat banyak pihak di tim nya semakin khawatir.