HOLOPIS.COM, JAKARTA – PDIP menaruh rasa curiga besar terhadap Presiden Jokowi (Joko Widodo) yang mencopot Yasonna Laoly dari jabatannya yang tinggal berumur kurang dari dua bulan lagi.
Wakil Sekjen PDIP, Adian Napitupulu mempertanyakan hal tersebut berdasar asas pertemanan yang terjadi antara Yasonna dan Jokowi selama hampir dua periode tersebut.
“Yasonna itu sudah dua periode bersama Jokowi sejak 2014, apakah menukar teman lama dengan teman baru adalah sebuah kebiasaan?” kata Adian Napitupulu dalam pernyataannya pada Senin (19/8) yang dikutip Holopis.com.
Adian kemudian menuding, Yasonna sengaja disingkirkan karena berkaitan dengan masa kepengurusan DPP PDIP yang baru saja diperbarui beberapa waktu lalu.
“Ataukah ada hubungan perpanjangan masa jabatan DPP PDIP ada penambahan yang ditandatangan Pak Yasonna atau ada apa?” ucapnya.
Tak hanya itu, Adian juga mencurigai bahwa Yasonna akan menjadi batu sandungan dari produk hukum yang bakal dikeluarkan oleh pemerintah di sisa masa jabatan Presiden Jokowi.
“Atau jangan-jangan ada produk hukum yang akan dikeluarkan dalam waktu 43 hari ini yang mungkin tidak disetujui oleh Pak Yasonna atau Pak Yasonna dianggap sebagai gangguan atau hambatan untuk mengeluarkan product hukum dalam 43 hari terakhir ini?” katanya.
Lebih jauh, Adian juga mempertanyakan alasan di balik reshuffle kabinet menteri yang menurutnya belum sepenuhnya menjawab permasalahan yang dihadapi oleh rakyat Indonesia.
“Apakah reshuffle ini juga menjawab persoalan rakyat? Apakah reshuffle ini menyelesaikan persoalan pengangguran, kemiskinan, tutupnya pabrik, banyaknya PHK, apakah reshuffle ini juga menjawab tantangan bagi para pelajar mahasiswa kaum pendidikan sebagai problem-problem yang ada, atau reshuffle ini hanya menjawab kepentingan kekuasaan saja?” tuntasnya.