Senin, 23 Desember 2024

Kronologi Kericuhan London, Apa yang Picu Kekacauan Terjadi di Britania Raya?

HOLOPIS.COM, JAKARTAInggris saat ini sedang mengalami kericuhan terbesar selama beberapa tahun terakhir. Para demonstran oleh kelompok sayap kanan sudah meningkat drastis menjadi bentrokan dengan polisi di beberapa kota.

Kericuhan muncul pasca informasi salah terkait pembunuhan tragis tiga gadis muda di insiden penikaman. Akibat kericuhan ini, sekitar 400 orang sudah ditangkap.

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengecap kericuhan dan mengatakan bahwa siapa pun yang mengambil bagian dalam kericuhan ini nantinya akan menyesal.

“Saya jamin anda akan menyesal mengambil bagian dalam kekacauan ini, baik secara langsung atau mereka yang menyebabkan kekacauan ini secara online,” demikian disampaikan Keir Starmer, dikutip Holopis.com.

Ia pun mengatakan bahwa mereka yang berpartisipasi dalam gerakan ini adalah premanisme yang terorganisir dan dilakukan oleh hanya minoritas warga Inggris.

Apa yang Menjadi Awalan Kericuhan Inggris Ini?

Kericuhan dimulai saat terjadi insidan dalam sebuah komunitas tari di Southport Inggris. Tiga anak perempuan ditikam hingga meninggal dunia oleh seorang pria muda berusia 17 tahun bernama Axel Rudakubana.

Axel dilahirkan di Cardiff, ibukota Welsh dari orang tua Kristen asal Rwanda. Namun, sempat tersiar hoaks bahwa pelaku adalah seorang imigran muslim.

Kemudian muncul lah sebuah aksi protes dengan teriak-teriakan yang membenci imigran. Kemudian terikut pula seruan rasis terhadap para muslim yang merupakan minoritas di Inggris.

Muslim Inggris Dinilai Tak Sejalan dengan Warga Britania Raya

Pemimpin Gerakan populer Reformasi yang anti-imigran, Nigel Farage mengatakan bahwa masyarakat Islam tidak memiliki nilai-nilai yang sama dengan warga Inggris.

“Apa yang kalian lihat di jalan-jalan Hartlepool, London, atau Southport tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang mungkin terjadi dalam beberapa minggu ke depan,” kata Farage yang kemudian memicu kontroversi.

Saat ini, pihak kepolisian dan pemangku kepentingan di Inggris mengatakan bahwa pelaku kekerasan akan diadili. Sementara itu, komunitas etnis minoritas serta imigran di Inggris semakin merasa ketakutan.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral