HOLOPIS.COM, KALTENG – Bencana banjir hingga saat ini masih setia bertahan merendam di dua desa yang ada di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, dua desa tersebut adalah Desa Nanga Bulik dan Desa Batu Kotam di Kecamatan Bulik.
“Banjir yang merendam masing-masing memiliki ketinggian air berkisar 38 sampai 220 sentimeter dan 40 hingga 70 sentimeter,” kata Abdul Muhari dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (5/6).
Abdul menjelaskan, berdasarkan data yang dihimpun oleh BNPB, akibat banjir yang masih merendam, sebanyak 235 kepala keluarga atau 809 jiwa masih terdampak.
“Hingga saat ini, BPBD Kabupaten Lamandau masih mengerahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) guna melakukan sejumlah penanganan darurat, seperti melakukan ground check dan pendataan korban serta daerah yang terdampak,” jelasnya.
Abdul juga memastikan bahwa BPBD setempat juga masih menyiagakan TRC untuk membantu warga yang masih memerlukan evakuasi dari genangan banjir.
Sebelumnya, banjir yang melanda Kabupaten Lamandau tersebut terjadi pada Sabtu, 25 Mei 2024 pukul 14.00 WIB.
Bencana ini terjadi karena dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi yang mengakibatkan meluapnya Sungai Lamandau. Menyusul kejadian ini, Bupati Lamandau menetapkan Status Siaga Darurat.
Sebanyak delapan desa di dua kecamatan turut terdampak dari banjir ini. Adapun enam desa lainnya yang sebelumnya terdampak, saat ini banjir sudah berangsur surut, desa tersebut di antaranya Desa Kujan, Liku Mulya, Bunut, Sungai Mentawa, Nanga Pemelontikan, dan Desa Penopa di Kecamatan Lamandau.
Selain merendam permukiman warga, banjir juga mengakibatkan sejumlah sarana dan prasarana atau fasilitas umum turut terdampak. Berdasarkan data per Rabu (5/6), fasilitas umum tersebut di antaranya empat fasilitas pendidikan terdampak, lima fasilitas umum terdampak, satu unit rumah ibadah, enam unit gedung pemerintahan, dan dua unit jembatan mengalami kerusakan.