HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa kesehatan adalah sesuatu yang sangat penting. Bahkan penguatan aspek kesehatan ini bisa menjadi kunci penting untuk melakukan suksesi Indonesia Maju 2045.

“Kesehatan menjadi hal yang sangat penting, kunci, sangat fundamental. Dan, Bapak-Ibu semuanya yang hadir pada pagi hari ini memiliki peran yang sangat signifikan untuk mencapai sebuah masyarakat yang sehat bagi Indonesia maju, bagi Indonesia emas, dan peluang itu jangan dibiarkan hilang sia-sia,” kata Presiden saat membuka Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) Tahun 2024, di Indonesia Convention and Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten, Rabu (24/4) seperti dikutip Holopis.com.

Dalam kesempatan itu, orang nomor satu di Republik Indonesia tersebut pun menjelaskan, bahwa pada tahun 2030 mendatang, Indonesia akan memiliki bonus demografi dengan 68 persen penduduknya berada pada usia produktif.

Dalam mengoptimalkan bonus demografi tersebut, kata Presiden, Indonesia dihadapkan pada sejumlah persoalan, salah satunya adalah stunting.

“Stunting sudah turun dari 10 tahun yang lalu 37,6 turun kemarin akhir tahun di 21,5 persen, sudah turun hampir separuh, tapi harusnya kita mencapai paling tidak tahun ini 14 persen,” ujarnya.

Selain itu, Presiden juga menyoroti tantangan besar dalam mengatasi penyakit tidak menular seperti strok, jantung, dan kanker yang menjadi penyebab kematian utama di Indonesia.

“Inilah pekerjaan besar kita. Tetapi kita tahu puskesmas sekarang ini sudah dikirim alat-alat lab, USG, EKG untuk mengatasi sedini mungkin hal-hal yang tadi saya sampaikan,” terangnya.

Lebih lanjut, Presiden Republik Indonesia dua periode tersebut pun meminta agar semua rencana pembangunan di bidang kesehatan harus terintegrasi dan sinergi, baik di tingkat pusat maupun daerah.

Rencana induk di bidang kesehatan, yang dijanjikan akan selesai pada Agustus oleh Menteri Kesehatan, diharapkan menjadi pedoman nasional yang akan mengarahkan Indonesia ke arah kemajuan yang signifikan di sektor kesehatan.

“Jangan sampai pusat ke utara daerah ke selatan. Semuanya harus inline, harus satu garis lurus mana yang akan dikerjakan,” tegasnya.