BerandaNewsPolhukamPBNU Ajak Umat Hormati Putusan MK soal PHPU

PBNU Ajak Umat Hormati Putusan MK soal PHPU

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengajak seluruh warga Nahdliyyin untuk bersama-sama menerima hasil putusan majelis hakim Mahkamah Konstitusi (MK) tentang penanganan perkara sengketa PHPU (perselisihan hasil pemilihan umum) yang sudah diketuk palu kemarin.

Ia menyerukan agar jamaah Nahdliyyin tetap mengedepankan nilai-nilai dasar aswaja (Ahlusunnah Wal Jamaah) yang diajarkan oleh para masyayikh dalam menyikapi hasil Pilpres 2024 tersebut.

“Mengajak seluruh warga Nahdlatul Ulama dan segenap elemen masyarakat Indonesia untuk dapat menerima dan menghormati hasil Pemilihan Umum kali ini dengan mengedepankan spirit empat nilai dasar Ahlussunnah wal Jama’ah, yaitu: at-tawazun (bertindak seimbang), at-tawassuth (berperilaku moderat), at-tasamuh (bersikap toleran) dan al-i’tidal (bertindak adil dan proporsional),” kata Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf dalam siaran pers resminya yang diterima Holopis.com, Selasa (23/4).

Apalagi putusan majelis hakim MK tersebut bersifat final and binding, sehingga putusan ini menjadi penentu hasil Pilpres 2024, bahwa Indonesia sudah memilih pemimpin nasional baru untuk 5 tahun ke depan.

Penerbit Iklan Google Adsense

“Menyerukan kepada semua pihak untuk mematuhi putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia yang telah dibacakan sebagai solusi konstitusional yang bersifat final dan mengikat,” ujarnya.

Oleh sebab itu, Gus Yahya pun mengajak semua masyarakat luas di seluruh Indonesia untuk kembali merajut persatuan dan kesatuan pasca perdebatan pemilu 2024 lalu. Tak perlu ada lagi gontok-gontokan yang tidak perlu untuk memperdebatkan kembali siapa yang menang dan siapa yang kalah dalam kontestasi politik elektoral itu.

“Mengajak semua elemen bangsa untuk mengakhiri polemik atas hasil pemilihan umum yang telah berjalan dan memulai lembaran ishlah seiring dengan dibacakannya putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, sehingga kehidupan berbangsa dan bernegara dapat berjalan seperti sedia kala,” tuturnya.

Pun demikian, dengan melihat situasi kekinian dan adanya disenting opinion dari majelis hakim Mahkamah Konstitusi (MK) dalam agenda sidang pembacaan putusan perkara PHPU kemarin, Gus Yahya pun mengimbau kepada penyelenggara pemilu untuk semakin mematangkan dan memperbaiki lagi peluang kesalahan yang telah terjadi di pemilu-pemilu sebelumnya, termasuk pemilu 2024.

Apalagi di bulan November 2024 mendatang, akan ada agenda politik lanjutan, yakni Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) yang dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia.

“Mengimbau kepada seluruh elemen yang terlibat dalam penyelenggaraan pemilihan umum untuk dapat mengambil pelajaran dari pelaksanaan Pemilihan Umum Tahun 2024 guna memperbaiki penyelenggaraan pemilihan umum di masa mendatang,” seru Gus Yahya.

Terakhir, PBNU pun menyampaikan ucapan selamat atas kemenangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih hasil Pilpres 2024.

“Mengucapkan selamat kepada pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang telah menerima mandat rakyat untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia dalam Pemilihan Umum Tahun 2024,” tulisnya.

Serta mengajak seluruh alim ulama, habaib dan tokoh agama serta tokoh masyarakat untuk memberikan doa kepada pemimpin baru Indonesia pasca kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wapres KH Maruf Amin purna tugas nanti di 20 Oktober 2024.

“Seraya mengajak seluruh warga Nahdlatul Ulama dan segenap elemen masyarakat Indonesia untuk bersama-sama mendoakan agar pemimpin yang terpilih benar-benar dapat membawa bangsa dan negara kita lebih sejahtera, maju, adil, makmur dan bermartabat,” pungkasnya.

Temukan kami juga di Google News
BERITA LAINNYA

Ganjar dan Ahok Dilantik Jadi Ketua DPP PDIP, Puan : Isi Jabatan Kosong

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menunjuk Ganjar Pranowo dan Basuki Tjahja Purnama atau Ahok mengisi jabatan strategis di partai tersebut.

KPU Ogah Minta Maaf Untuk Skandal Seksual Hasyim Asyari

KPU RI memastikan bahwa pihaknya tidak akan mengajukan permintaan maaf kepada publik atas kasus pelecehan seksual yang dilakukan Hasyim Ashari.

Apresiasi Densus 88, Gus Najih : Pembubaran JI Jadi Peristiwa Paling Bersejarah

Pengamat Politik Timur Tengah, Muhammad Najih Arromadloni alias Gus Najih mengapresiasi Densus 88 Polri atas deklarasi pembubaran Jamaah Islamiyah (JI) oleh para petinggi dan anggota tinggi di organisasi yang menganut paham-paham radikal tersebut.

Islah Bahrawi Apresiasi Densus 88 Usai JI Taubat : Sangat Bersejarah

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI) Islah Bahrawi mengapresiasi Densus 88 Anti Teror Mabes Polri yang telah cukup berhasil melakukan upaya...

Hadi Sebut PPATK Telah Serahkan Daftar Norek Judi Online ke Bareskrim

Ketua Satgas Judi Online Hadi Tjahjanto menyampaikan bahwa saat ini Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri telah menerima daftar rekening yang terindikasi menjadi tempat penampungan judi online.

Sekjen PKS Ogah Disalahkan Soal Hoaks Jokowi Cawe-Cawe

Sekjen PKS Aboe Bakar Al Habsyi mengklaim tidak ada yang salah dari pernyataannya yang menuduh bahwa Presiden Jokowi telah melakukan cawe-cawe di Pilkada.
Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024 - 2029
Sudaryono

HOLOPIS FEEDS