Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Gibran Rakabuming mengungkapkan bahwa sampai dengan saat ini pihaknya masih terus mematangkan konsep makan siang gratis yang akan diberlakukan ketika dirinya resmi menjabat.

Wakil Presiden terpilih itu pun mengungkapkan, dirinya sampai mengirm tim ke India agar nantinya program itu tidak memberatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Iya untuk belajar dan lain-lain (tim ke India). Pak Dubes bilang satu kepala, satu anak itu 11 sen dollar karena sangat efisien central kitchen-nya, logistiknya, efisien,” kata Gibran dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (2/4).

Gibran kemudian menjelaskan, negara India dianggap cukup mewakili kondisi di Indonesia dengan penduduk yang cukup besar. Sehingga, itulah yang menjadi alasan pihaknya menitikberatkan perbandingan dengan negara India.

“Ada 76 negara dengan skema yang berbeda-beda. India yang sudah jalan. India jumlah penduduk yang banyak banget,” ungkapnya.

Dengan pengiriman tim tersebut, Gibran meminta agar mereka bisa menyiapkan konsep yang sesuai untuk program makan siang gratis di Indonesia.

“Intinya ini kita siapkan skema terbaik, belajar dari negara lain yang sudah menjalankan program ini. Efeknya seperti apa ke anak-anak, ke murid-murid lalu kita belajar pendistribusiannya, logistik seperti apa. Central kitchen seperti apa, keterlibatan ahli gizi seperti apa itu,” jelasnya.

Dalam program itu, Gibran memastikan bahwa gizinya bakal dipenuhi dengan cukup tanpa kekurangan.

“Sangat efektif dan menu hampir mirip yang kita ajukan, ada protein, dan lain-lain termasuk susu,” ujarnya.

Sementara itu, mengenai rencana susu gratis yang diimpor, Gibran belum menjawab dengan gamblang. Ia hanya mengatakan program susu gratis masih mencari skema yang terbaik dan tidak memberatkan APBN.

“Makanya kita cari skema yang terbaik, yang tidak memberatkan APBN juga,” pungkasnya.