HOLOPIS.COM, JAKARTA – Mantan anggota Komnas HAM, Natalius Pigai menyebut bahwa pertanyaan anggota Komite HAM PBB Bacre Waly Ndiaye adalah titipan salah satu kubu Capres tertentu di Indonesia.
“Saya tahu itu pertanyaan titipan dari Tim Sukses salah satu Capres melalui teman-teman saya,” kata Natalius dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (16/3).
Bahkan ia mengklaim informasi yang didapat, untuk mengeluarkan pertanyaan di forum internasional tersebut, terdapat bayaran sejumlah uang dollar.
“Itu pertanyaan bayaran dengan sejumlah Dollar tapi tidak banyak,” ujarnya.
Sebelumnya, Bacre Waly Ndiaye membuat pertanyaan tentang sejauh mana intervensi Presiden Joko Widodo dalam konteks pemilu 2024 di Indonesia.
Hal ini dipertanyakan Ndiaye di dalam forum sidang Komite HAM PBB atau CCPR di Jenewa, Swiss pada hari Selasa (12/3) lalu.
Selain soal dugaan intervensi Presiden Jokowi, Ndiaye juga mempertanyakan apakah Indonesia sudah melakukan investigasi terhadap dugaan kecurangan pemilu tersebut.
“Apa langkah-langkah yang diterapkan untuk memastikan pejabat-pejabat negara, termasuk presiden, tak bisa memberi pengaruh berlebihan terhadap Pemilu,” kata Ndiaye.
Sekilas tentang profilnya, Ndiaye tercatat pernah menjabat sebagai orang penting Komite HAM PBB. Bahkan ia juga pernah menjabat sebagai direktur OHCHR, direktur divisi Hak Asasi Manusia dan Perjanjian OHCHR, serta direktur divisi Dewan Hak Asasi Manusia dan Prosedur Khusus OHCHR.
Warga Kongo tersebut juga pernah tercatat sebagai Asisten Sekretaris Jenderal Wakil Perwakilan Khusus PBB di Republik Demokratik Kongo.
Lantas, sebelum bergabung dengan PBB, Ndiaye juga pernah bekerja di Amnesty International.