HOLOPIS.COM, JAKARTA – Partai Garuda menganggap pihak pasangan calon Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin telah melakukan sesuatu yang tidak beretika.
Wakil Ketua Umum Partai Garuda, Teddy Gusnaidi menjelaskan, dengan pengajuan hak angket pasca kekalahan mereka di Pilpres dianggap telah melampaui hak rakyat.
“Giliran rakyat telah gunakan hak pilihnya dan rakyat tidak memilih 01 dan 03, baru mengadakan angket. Itu namanya penyalahgunaan kekuasaan dan tidak beretika,” kata Teddy Gusnaidi dalam unggahan di akun media sosial X nya seperti dikutip Holopis.com, Selasa (12/3).
“Ya pengecut, karena menggunakan kekuasaan ketika kalah,” imbuhnya.
Teddy bahkan mempertanyakan sikap Anies dan Ganjar yang selalu menyerukan kecurangan sebelum pelaksanaan Pemilu, tapi tidak mengajukan hak angket.
“Sebelum pencoblosan kan sudah dituduh melakukan kecurangan. Sudah dari tahun lalu, kenapa tidak melakukan angket?” ucapnya.
Selain itu, Teddy juga menegaskan, pilihan rakyat yang sebagian besar menentukan pilihannya kepada pasangan Prabowo-Gibran adalah pilihan rakyat.
“Gak ada yang mengatasnamakan rakyat, tapi di Pemilu rakyat yang memilih di TPS. Kalau @ganjarpranowo dan @aniesbaswedan gak dipilih rakyat ya terima. Mosok gak dipilih marah,” tuntasnya.