HOLOPIS.COM, JAKARTA – PDIP mengungkapkan bahwa sampai saat ini mereka belum menerima arahan terkait wacana pengajuan hak angket seperti yang telah diajukan Ganjar Pranowo.
Ketua DPP PDIP, Djarot Syaiful Hidayat kemudian berdalih bahwa pengajuan hak angket merupakan hak setiap individu tanpa perlunya restu dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
“Kalau itu sih belum, tapi itu digunakan kalau begini, kok nunggu instruksi ya, tidak ada instruksi-instruksi seperti ini, itu adalah hak anda,” kata Djarot dalam keterangannya pada Selasa (5/3) seperti dikutip Holopis.com.
Djarot kemudian malah berdalih, meski tidak perlu instruksi, namun mereka membutuhkan dukungan minimal terdiri dari 25 anggota dengan 2 fraksi untuk meloloskan hak angket.
“Kalau hak angket itu kan tidak bisa sendiri-sendiri, betul nggak? Itu minimal 25 (anggota DPR), 2 fraksi, ya gabung nanti,” ucapnya.
Sampai saat ini, PDIP pun menurut Djarot, sudah berkomunikasi dengan sejumlah partai politik parlemen. Meskipun, di lain sisi mereka masih mencurigai konsistensi Partai Nasdem.
“Kita akan ngomong dengan antarfraksi, kan nggak bisa PDIP doang, yang jelas kita lihat PKB, PKS, iya kan? NasDem saya nggak tahu,” ucapnya.
Djarot yang gagal menjadi Gubernur DKI Jakarta saat berhadapan dengan Anies Baswedan itu pun membawa-bawa nama rakyat atas pengajuan hak angket karena kekalahan Ganjar Pranowo dalam Pilpres.
“Anda adalah wakil rakyat dan sebagai rakyat juga menginginkan seperti itu. Iya kan. Jadi clear,” pungkasnya.