HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sebanyak 112 warga Gaza tewas akibat ditembaki militer Israel saat saling mengantre berebut bantuan. Israel lantas mengakui bahwa pihaknya melakukan penembakan, namun berdalih bahwa hal itu dilakukan hanya sebatas peringatan semata.

Sebelumnya diketahui, insiden penembakan Israel terhadap warga Gaza yang sedang berebut bantuan tersebut terjadi pada Kamis (29/2) waktu setempat.

Dikabarkan bahwa warga Gaza mengerumuni konvoi 38 truk bantuan kemanusiaan yang hadir di wilayah tersebut, namun berakhir tragis karena insiden penembakan oleh militer Israel.

Israel kemudian membantah bahwa pihaknya telah melakukan penembakan sehingga menimbulkan ratusan nyawa warga Gaza melayang.

Israel malah menuding bahwa, banyaknya warga yang tewas tersebut karena terinjak-injak dalam situasi perebutan bantuan kebutuhan pokok itu sendiri.

Dalam hal ini, juru bicara Angkatan Bersenjata Israel (IDF), Laksamana Muda Daniel Hagari kemudian menegaskan bahwa tembakan yang dilakukan militer Israel hanya sebagai peringatan untuk membubarkan warga Gaza yang saling berebut tersebut.

“IDF mengkoordinasikan konvoi 38 truk untuk memberikan tambahan bantuan kemanusiaan kepada warga Gaza di bagian utara. Bantuan kemanusiaan ini datang dari Mesir, melalui pemeriksaan keamanan di perlintasan perbatasan kemanusiaan Kerem Shalom di Israel, dan kemudian masuk ke Gaza, untuk didistribusikan oleh kontraktor swasta,” ucap Hagari, seperti dikutip Holopis.com, Jumat (1/3).

Lanjutnya, Hagari mengklaim beberapa warga Gaza di situasi itu berprilaku kasar dengan mendorong hingga menginjak warga lainnya hingga tewas.

“Saat pasokan kemanusiaan yang penting ini disalurkan kepada warga Gaza yang membutuhkan, ribuan warga Gaza (bergegas) mendekati truk, beberapa di antara mereka mulai dengan kasar mendorong dan menginjak-injak warga Gaza lainnya yang tewas, serta menjarah pasokan kemanusiaan itu,” katanya.

Hagari kemudian menyampaikan kronologis kejadiannya, dimana ia kemudian menyebut bahwa pihaknya berada di sana dengan tujuan awal untuk mengamankan konvoi bantuan kemanusiaan yang ada. Hal itu dijelaskan dengan bukti drone yang mereka pergunakan saat kejadian.

“Faktanya, pukul 04.40, truk bantuan pertama dalam konvoi kemanusiaan mulai melewati koridor kemanusiaan yang kami amankan. Tank-tank kami berada di sana untuk mengamankan koridor kemanusiaan bagi konvoi bantuan. UAV (kapal drone) kami ada di udara untuk memberikan gambaran yang jelas kepada pasukan kami dari udara,” ujarnya lagi.

“Puul 04.45, massa menyergap truk-truk bantuan sampai konvoi terhenti, Dalam video drone ini, tank-tank yang ada di sana untuk mengamankan konvoi melihat warga Gaza terinjak-injak dan dengan hati-hati mencoba membubarkan massa dengan sejumlah tembakan peringatan,” sambungnya.

Selain itu, Hagari menyampaikan bahwa pihak militernya memutuskan untuk mundur saat kondisi sudah tidak terkendali.

“Anda bisa melihat betapa berhati-hatinya mereka (militer Israel) dalam melakukan backip uo. Mereka melakukan itu dengan aman, mempertaruhkan nyawa mereka sendiri, tidak menembaki massa,” tambahnya.

Sebagai informasi tambahan, Israel sendiri sejatinya mengklaim bahwa militernya hanya menewaskan sebanyak 10 orang saja.

Padahal, nampak jelas dalam video yang bergulir di muka publik, dimana banyak sekali jenazah yang tergeletak.

Berbeda dengan pernyataan otoritas kesehatan di Jalur Gaza, yang menyebut bahwa sebanyak 112 orang meninggal dunia, dengan 760 lainnya luka-luka.