HOLOPIS.COM, JAKARTA – Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menemukan sejumlah fakta di lapangan usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah pasar yang berada di provinsi Jawa Barat (Jabar).
Hasilnya, ditemukan adanya lonjakan harga yang signifikan pada sejumlah komoditas bahan pangan menjelang momen Ramadan dan Idul Fitri 2024.
Ketua KPPU, Fanshurullah Asa menjelaskan, bahwa sidak ini dilakukan pihaknya dalam rangka mengantisipasi adanya permainan harga dan penahanan pasokan oleh pelaku usaha tertentu, serta stabilitas komoditas di Jawa Barat.
Untuk lokasi pertama, yakni di Pasar Tradisional Cihapit Bandung dan Griya Pahlawan Bandung, ditemukan adanya kenaikan harga untuk komoditas beras jenis premium hingga di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan.
“Dari sidak di Pasar Cihapit, komoditas beras premium secara rata-rata mengalami kenaikan harga sebesar 21,58% menjadi Rp16.900/kg (kilogram). Padahal HET beras premium sebesar Rp13.900/kg,” kata Fanshurullah dalam siaran persnya yang dikutip Holopis.com, Minggu (11/2)
Selain itu, KPPU juga menemukan harga beras medium turut mengalami kenaikan sebesar 28,44 persen dari besaran HET yang telah ditetapkan, yakni Rp10.900/kg menjadi Rp14.000/kg.
Harga cabai merah keriting terpantau mengalami kenaikan yang sangat signifikan jelang Ramadan. Jika mengacu HET, harga cabai merah keriting di pasaran mengalami kenaikan sebesar 172,73 persen, dimana harganya sekarang di angka Rp150.000/kg.
“Selain beras dan cabai, harga gula konsumsi juga mengalami kenaikan di atas HET,” ujarnya.
Berdasarkan Peraturan Bapanas No. 17 tahun 2023, HET gula konsumsi untuk wilayah Jawa sebesar Rp16.000/kg, namun saat ini di Kota Bandung, rata-rata harga gula konsumsi jauh di atas HET yaitu sebesar Rp18.000/kg, naik sebesar 11,11%.
Di sisi lain, komoditas daging ayam juga mengalami kenaikan harga sebesar 8,84 persen dengan HET sebesar Rp36.750/kg. Namun, di pasaran harganya ditemukan harga daging ayam di angka Rp40.000/kg.