HOLOPIS.COM, JAKARTA – Jumlah korban tewas akibat longsor di Filipina terus bertambah. Kali ini, sebanyak 35 orang dinyatakan meninggal dunia akibat longsor yang hingga saat ini masih terus dilakukan proses penyelamatannya oleh tim yang berada di sana.
Longsor yang terjadi beberapa hari yang lalu pada Selasa malam (6/2), membuat harapan mencari makin banyak korban selamat pun semakin meredup. Sebagai informasi, longsor tersebut telah menutupi wilayah tambang emas, rumah-rumah dan kendaraan yang mengangkut karyawan.
Pejabat provinsi Davao de Oro, Edward Macapili mengatakan bahwa lebih dari 300 orang terlibat dalam operasi penyelamatan ini.
“Lebih dari 300 orang terlibat dalam penyelamatan, namun operasi terhambat oleh hujan lebat, lumpur tebal dan ancaman tanah longros lebih lanjut,” kata Macapili, dikutip Holopis.com, Minggu (11/2).
Namun penyelamatan pun terus dilanjutkan hingga Minggu pagi ini. Macapili pun mengakui bahwa kemungkinan menemukan korban selamat sudah hampir tidak mungkin.
Namun, tim penyelamat tidak akan menyerah terus melakukan yang terbaik.
“Tim penyelamat melakukan yang terbaik, meski itu sangat sulit,” lanjutnya.
Sebagai informasi, hujan deras memang terus melanda daerah Davao de Oro di Filipina. Hal itu pun memicu banjir dan bencana tanah longsor.
Sebelumnya, korban jiwa akibat longsor di Filipina berada pada angka 28 orang. Namun angka tersebut terus mengalami kenaikan. Sementara itu 77 orang masih dinyatakan hilang, dan 32 orang mengalami luka-luka.