HOLOPIS.COM, JAKARTA – Calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto menjanjikan untuk mengaudit sistem pendidikan di Indonesia. Hal itu disampaikan Prabowo dalam debat kelima Pilpres 2024.
Menurutnya, selama banyak terjadi kebocoran dalam hal alokasi dana pendidikan, bahkan sampai ke tingkat daerah.
“Kita mengaudit dan mengkaji sistem kita ini baik atau tidak, karena banyak sekali kebocoran-kebocoran dalam alokasi dana yang diturunkan sampai ke tingkat kabupaten, dan sebagainya,” kata Prabowo keterangannya seperti dikutip Holopis.com.
Menurut Prabowo audit ini penting karena menyangkut masalah mental serta budaya Indonesia, khususnya bagi para pejabat di Indonesia.
“Jadi kita harus koreksi diri, kita harus audit, dan dimana masalah sistem yang kurang baik kita harus perbaiki. Kita harus berani perbaiki sistem yang kurang baik,” pungkasnya.
Adapun sebelumnya, capres nomor urut 1 Anies Baswedan menyampaikan, bahwa kesejahteraan pendidik merupakan kunci dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Anies menyampaikan, saat ini terdapat permasalahan dimana puluhan ribuan guru honorer yang belum diangkat menjadi guru PPPK, ada 1,6 juta guru belum tersertifikasi dan beban administrasi. Menurutnya, semua itu bisa diselesaikan dengan prinsip bahwa kita harus bertanggungjawab atas kesejahteraan pendidiknya.
“Jadi program yang menurut saya harus dikerjakan percepatan sertifikasi guru, pengangkatan 700 ribu guru honorer menjadi guru PPPK, beasiswa untuk anak guru dan anak dosen serta anak ketenagapendidikan,” kata Anies
“Jangan sampai mereka mendidik ratusan anak, tapi anaknya tidak pernah bisamenyelesaikan pendidikan sampai tuntas,” tandasnya.