HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kota Magelang mendapatkan peringkat ke-6 Kota paling toleran di Indonesia dengan memperoleh skor 6,220 pada acara Penghargaan Indek Kota Toleran (IKT). Skor tersebut didapat dari riset SETARA Institute.
Terpilihnya Kota Magelang dalam acara IKT menjadi peringkat ke-6 pada perhelatan bergengsi Nasional tersebut, yang diselenggarakan di Candi Singasari Ballroom, Hotel Grand Sahid Jaya, Jl. Jenderal Sudirman Nomor 86, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (30/1) kemarin.
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Agus Budi Harto dari Kejaksaan Agung Republik Indonesia kepada Wakil Walikota Magelang, Muhammad Mansyur.
Dalam kesempatan itu, Wakil Walikota Magelang tersebut memberikan ucapan terima kasih kepada SETARA Institute yang telah memilih Kota Magelang sebagai kota paling toleran ke-6.
“Terima kasih SETARA Institute telah memberikan penghargaan bagi kami, pemerintahan kota Magelang terutama masyarakat dengan rangking 6,” kata M Mansyur seperti dikutip Holopis.com.
Kemudian, ia juga menceritakan bagaimana dinamika yang dijalani Kota Magelang untuk persoalan IKT ini. Di mana kata Mansyur, Kota Magelang pernah berada di posisi ke-6, lalu turun ke peringkat 10, kemudian naik kembali sebagai Kota Toleran rangking 6 tahun 2023.
“Dulu tahun 2021 mendapatkan rangking 6, 2022 rangking 10, sekarang 2023 kembali ke rangking 6,” ucapnya.
Hal kata Mansyur, telah membuat Pemerintah Kota Magelang semakin termotivasi untuk tetap melaksanakan dan membangun Pemerintahan yang toleran di kotanya tersebut.
“Ini sebagai pemicu dan pemacu bagi kami semua di kota Magelang supaya tetap melaksanakan pemerintahan yang toleran,” tuturnya.
Menurutnya, di Kota Magelang saat ini telah ada 108 Kampung, yang mana Kampung tersebut masuk dalam kategori kampung religi. Yang artinya, ratusan kampung tersebut sangat ragam agama di dalamnya. Kemudian otomatis karena terdiri dari beberapa kampung religi dari umat beragama yang berbeda, justru itu menjadikan masyarakat semakin rukun antar umat agama.
Kota Magelang punya 108 Kampung Bhineka, baca selengkapnya di halaman kedua.