HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Jokowi (Joko Widodo) merespon berbagai tuduhan yang dilontarkan kepada penampilan Gibran Rakabuming Raka saat debat calon wakil Presiden pada Minggu (21/1) lalu.

Jokowi pun tidak mau berkomentar lebih jauh atas penilaian tersebut demi menghindari penilaiannya kembali menjadi perdebatan di muka publik.

“Saya gak mau menilai lagi. Menilai-menilai nanti debat yang kedua lagi nanti,” kata Jokowi dalam pernyatannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (24/1).

Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi (Joko Widodo) menyayangkan momen debat calon presiden yang berlangsung tadi malam tidak menampilkan marwah debat sesungguhnya.

Jokowi bahkan menilai, ada pasangan calon yang hanya kompak dan sibuk untuk menjatuhkan pasangan calon lainnya sehingga tidak fokus pada penyampaian visi yang sebenarnya ditunggu masyarakat.

“Memang saya melihat substansi dari visinya malah tidak keliatan. Yang keliatan justru saling menyerang,” kata Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun menjelaskan, momen debat seharusnya adalah momentum untuk menyerang visi dan misi dan bukan jadi ajang menjatuhkan personal seseorang semata.

“Sebetulnya gak apapa asal kebijakan, asal policy, asal visi gak apa apa. Tapi kalo sudah menyerang personal, pribadi yang tidak ada hubungan dengan konteks debat tadi malam mengenai hubungan internasional, mengenai geopolitik, mengenai pertahanan,” tukasnya.

Jokowi bahkan sampai menyebut, debat yang berlangsung pada tadi malam adalah ketika para pasangan calon tersebut mempertontonkan sesuatu yang sangat tidak mendidik masyarakat. Sehingga, Jokowi pun berharap perlu adanya evaluasi debat agar fokus kepada permasalahan yang sudah ditentukan.

“Saya kira kurang memberikan pendidikan, kurang mengedukasi masyarakat yang menonton. Saya kira akan banyak yang kecewa sehingga debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi. Ada rambu-rambu sehingga hidup,” jelasnya.

“Saling menyerang gapapa tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira gak baik dan gak mengedukasi,” lanjutnya.