HOLOPIS.COM, JAKARTA – Cawapres nomor urut 03, Mahfud MD tampaknya masih sangat sakit hati dengan sikap Gibran yang melakukan gimmick usai dirinya dinilai tidak menjawab pertanyaannya tentang greenflation.
“Ya saya sudah menduga, bahwa anak ini hanya gimmick seperti yang pertama itu kan cuma gitu, isinya nggak ada. Sehingga lalu saya begitu kan juga, kamu jawabnya juga nggak ada isinya,” kata Mahfud MD saat diundang talkshow bareng Rhenald Kasali, seperti dikutip Holopis.com, Rabu (24/1).
Ia menilai bahwa apa yang menjadi pertanyaan Gibran soal greenflation adalah pertanyaan sampah yang tidak pantas untuk mendapatkan jawaban darinya.
“Itu kan pertanyaan sampah,” ujarnya.
Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa pada debat keempat KPU yang menghadirkan Cawapres sempat terjadi perdebatan sengit antara Gibran Rakabuming Raka dengan Mahfud MD. Saat itu, Gibran menanyakan tentang Greenflation. Bagaimana kira-kira cara mengatasi greenflation atau inflasi akibat transisi energi hijau menurut Mahfud MD.
“Bagaimana cara mengatasi greenflation?,” tanya Gibran ke Mahfud MD secara singkat. Karena meresa kurang paham maksud Gibran sebab menggunakan istilah baru, Mahfud pun meminta agar aturan soal penggunaan istilah ditegakkan.
Dibantu moderator, Gibran diminta untuk menjelaskan tentang terminologi dan singkatan yang digunakan Gibran agar lebih jelas lagi.
“Ini tadi tidak saya jelaskan karena kan beliau seorang profesor. Oke, greenflation ini adalah inflasi hijau, sesimple itu (penjelasannya),” jelas Gibran.
Kemudian, Mahfud MD pun mencoba untuk mengurai pertanyaan Gibran dan menjelaskan apa yang ia tangkap. Menurut Mahfud, greenflation itu sama dengan geen economy atau ekonomi hijau.
“Untuk mengatasi inflasi hijau, apa sih inflasi hijau itu, kan ekonomi hijau. Ekonomi hijau itu adalah ekonomi sirkuler. Di mana sebuah proses pemanfaatan produk ekonomi, pangan misalnya atau produksi apa pun, diproduksi kemudian dimanfaatkan, di recycle, bukan dibuat. Jadi bukan barang itu lalu dibiarkan mengganggu ekologi,” papar Mahfud.
Bagi Mahfud, ekonomi sirkuler sudah menjadi kesadaran masyarakat secara alamiah. Bahkan ia memberikan contoh bahwa masyarakat Madura menjadi salah satu pelopor ekonomi hijau tersebut, yakni dengan mengumpulkan rosok lalu di-recycle.
Hanya saja pada persoalan kebijakan agar dilakukan sesuai dengan proporsi dan kebutuhan yang ada.
“Ekonomi sirkuler sudah menjadi kesadaran masyarakat. Kalau untuk mengatasi inflasi itu tentu yang paling gampang kan kebijakan-kebijakan,” sambungnya.