HOLOPIS.COM, JAKARTA – Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka menyampaikan hasil kinerjanya semasa menjabat sebagai Wali Kota Solo dalam menangani masalah lahan.
Dimana menurut Gibran dalam debat cawapres pada Minggu (21/1), BPN memberi predikat lengkap untuk Solo karena telah dilakukannya sistem digitalisasi batas tanah sehingga mengurangi konflik yang ada.
“Jadi Solo ini dari BPN sudah mendapatkan predikat kota lengkap, garis-garis batas tanah-tanah wilayahnya sudah tercapture semua sehingga nanti akan mengurangi sekali lagi konflik-konflik tanah,” ungkap Gibran dalam momen debat seperti dikutip Holopis.com, Senin (22/1).
Tidak hanya itu, ia pun membanggakan bahwa batas semuanya sudah tercapture secara digital di data basenya BPN.
“karena semuanya sudah tercapture secara digital di data basenya BPN,” tambahnya.
Dengan pemberian predikat ini, Solo kini menjadi salah satu kota yang memiliki batas tanah terdigitalisasi secara komprehensif, membuka jalan untuk mengurangi konflik tanah dan praktik mafia tanah yang mungkin akan muncul.
Gibran pun memastikan program digitalisasi batas tanah yang dilakukan oleh BPN, Solo telah menghasilkan pemetaan yang akurat dan terinci dari seluruh wilayah kota. Data ini tidak hanya mencakup informasi geografis, tetapi juga detail terkait kepemilikan tanah dan penggunaannya.
Dengan begitu, potensi sengketa dan ketidakjelasan mengenai kepemilikan tanah dapat diminimalkan, menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi pembangunan dan investasi.
Pemberian predikat “Kota Lengkap” ini, tidak hanya menjadi prestasi semata, yang Gibran banggakan pada segmen tersebut.
Tetapi juga momentum untuk lebih meningkatkan efisiensi pengelolaan tanah di Solo. Keberhasilan ini tidak terlepas dari kolaborasi antara pemerintah daerah, BPN, dan masyarakat setempat dalam mendukung proses digitalisasi dan pemetaan.