HOLOPIS.COM, JAKARTA – Gabriel Attal resmi menjadi Perdana Menteri Prancis termuda sepanjang sejarah, di usia 34 tahun. Terpilihnya Gabriel adalah hasil dari keputusan Presiden Prancis, Immanuel Macron.
Immanuel Macron pun menilai bahwa keputusannya dalam memilih Attal adalah sesuatu yang tepat. Ia berharap dapat mengandalkan komitmen dan keseriusan Attal dalam menduduki kursi perdana menteri tersebut.
“Saya yakin saya bisa mengandalkan anda dan energi anda, serta komitmen anda,” kata Emmanuel Marcon, di akun Twitter reseminya, @EmmanuelMarcron, dikutip Holopis.com, Rabu (10/1).
Cher @GabrielAttal, je sais pouvoir compter sur votre énergie et votre engagement pour mettre en œuvre le projet de réarmement et de régénération que j’ai annoncé. Dans la fidélité à l’esprit de 2017 : dépassement et audace. Au service de la Nation et des Français.
— Emmanuel Macron (@EmmanuelMacron) January 9, 2024
Attal pun berterima kasih atas kepercayaan Emmanuel Macron kepadanya. Dalam unggahannya yang lain, ia pun berjanji akan memaksimalkan potensi yang dimiliki Prancis.
“Sebagai perdana menteri, saya akan mendedikasikan semua upaya yang diperlukan untuk keberhasilannya. Ini akan menjadi salah satu prioritas mutlak saya sebagai kepala pemerintahan,” kata Attal dalam pidatonya.
Attal Menjadi Perdana Menteri Gay Pertama di Prancis
Tak hanya menjadi Perdana Menteri Prancis termuda sepanjang sejarah, ia juga menjadi pria gay atau penyuka sesama jenis pertama yang menduduki jabatan tinggi tersebut.
Posisi perdana menteri ini menjadikan Attal menjadi salah satu politisi LGBTQ paling berkuasa di dunia.
Sebagai informasi, saat ini Attal merupakan tokoh politisi yang memang sedang naik daun di Prancis. Ia sudah pernah menjadi Menteri Pendidikan dan Pemuda Nasional di Prancis sejak bulan Juli.
Salah satu hasil kerja yang pernah ia lakukan sebagai menteri adalah melarang penggunaan abaya, yang merupakan pakaian muslimah tertutup di sekolah. Peraturan itu pun dinilai kontroversial, apalagi Prancis dihuni oleh 3.35 juta masyarakat Muslim.