HOLOPIS.COM, JAKARTA – Masalah pertahanan negara menjadi salah satu isu yang dibahas di dalam debat Capres yang diselenggarakan oleh KPU pada hari Minggu (7/1) kemarin malam. Dalam sesi itu, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak memberikan skor jeblok kepada Kementerian Pertahanan, yang notabane dipimpin oleh Prabowo Subianto.

“Terkait dengan pertahanan, berapa skor yang bapak berikan atas kinerja kementerian pertahanan yang dipimpin oleh bapak Prabowo, silakan pak Ganjar,” tanya Anies dalam sesi debat seperti dikutip Holopis.com hari ini.

“5 juga,” jawab Ganjar.

Ada alasan mengapa Ganjar merasa bahwa peringkat Kementerian Pertahanan diberikan skor setengah olehnya. Karena menurutnya, infrastruktur pertahanan yakni alutsista yang dimiliki militer Indonesia ternyata tidak dibutuhkan oleh prajurit.

Hal ini disampaikan Ganjar dengan mengklaim bahwa penilaiannya itu didasari atas informasi salah satu anggota TNI berpangkat tinggi. Sekalipun itu ia tak menyebutkan identitas orang yang dimaksud Ganjar.

“Saya bertemu dengan seseorang, berpangkat cukup tinggi. Pak, kalau bapak kasih persenjataan kepada saya yang tidak saya butuhkan, sudah saya siapkan museum untuk saya taruh di sana,” ujarnya.

Ia mencoba meyakinkan bahwa statemen ini patut disampaikan sebagai bagian dari kecintaannya kepada bangsa dan negara.

“Bagaimana rasa cinta tanah air ini mesti kita wujudkan, agar kemudian kita betul-betul bisa menjadi negara kuat di banyak area, dan kita berbicara di dunia internasional disegani,” tukasnya.

Mendapati jawaban Ganjar, Anies pun menyatakan bahwa jika dalam perspektifnya, angka 5/10 menjadi nilai yang masih cukup baik. Karena ia memberikan nilai 11 dari 100 untuk Kementerian Pertahanan.

“Menurut saya skornya justru di bawah 5 mas Ganjar, kalau 5 itu ketinggian,” ucap Anies.

“Mas Anies nggak usah takut, disebut saja angkanya berapa gitu lho, kayak saya gitu lho. Jangan di bawah 5, sebut saja berapa?,” respons Ganjar.

“11 mas dari 100,” jawab Anies.

Dengan klaim pemberian skor semacam itu dari dua Capres 2024, lantas benarkah kualitas Kementerian Pertahanan Indonesia patut mendapatkan skor serendah itu.

Berdasarkan catatan yang Holopis dapat, bahwa Global Fire Power menunjukkan bahwa Indonesia ternyata menjadi negara dengan indeks kualitas militer terbaik di ASEAN di tahun 2023. Di bawahnya adalah Vietnam kemudian Thailand dan di bawahnya lagi ada Singapura baru Filipina.

Skor di bawahnya lagi adalah Myanmar, kemudian Malaysia, lalu Kamboja dan terakhir Laos.

Militay Powers ranking in ASEAN
https://www.globalfirepower.com/countries-listing-southeast-asia.php

Sementara untuk skor militer terbaik dunia, Indonesia masuk ke dalam rangking 13 sebelum Turki dan Brazil, serta di atas Mesir dan Ukraina.

“Indeks GFP menunjukkan Indonesia masuk dalam 15 besar kekuatan militer global. Untuk tahun 2023, Indonesia berada di peringkat 13 dari 145 negara yang dipertimbangkan untuk tinjauan tahunan GFP,” tulis data Global Fire Power.