HOLOPIS.COM, JAKARTA – Simpanan dana para nasabah tajir, dengan nilai tabungan di atas Rp2 miliar menunjukkan tren yang positif. Hal itu terlihat dari data Lembaga Penjamin Simpnan (LPS) per November 2023.
Tercatat, simpanan nasabah di tier Rp2 miliar sampai Rp5 miliar mengalami kenaikan di angka 6,5 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Kemudian untuk nasabah di tier Rp5 miliar ke atas, simpanan dana mereka naik 1,6% secara tahunan. Nasabah ini mengambil porsi terbanyak dari total tiering nominal simpanan, yakni sebesar 52,8 persen.
Pada periode yang sama, jumlah rekening deposito nasabah tajir di perbankan juga mengalami lonjakan menjadi 135.147 rekening, atau naik sekitar 4,8 persen secara tahunan.
Sementara itu, untuk segmen simpanan deposito yang didominasi rekening dengan saldo Rp 50 juta sampai Rp 5 miliar. Pertumbuhan di segmen ini tercatat mencapai 6,61 persen secara tahunan.
Menurut Direktur Utama BJB Yuddy Renaldi, kenaikan simpanan nasabah di perbankan seiring dengan tren kenaikan suku bunga di sepanjang tahun 2023.
Dia mencatat simpanan nasabah tajir dengan nilai di atas Rp5 milias mayoritas mengendap di deposito, dengan jangka waktu 1 dan 3 bulan.
“Kami melihat, naiknya suku bunga simpanan pada tahun lalu telah meningkatkan minat masyarakat menyimpan dananya di deposito,” kata Yuddy dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (8/1).
Adapun nantinya, seiring dengan proyeksi suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang sudah mencapai peak, simpanan berpeluang melandai pada semester II-2024. Para nasabah pun bwrpeluang untuk membiakkan dananya menjadi lebih produktif.
Dangan kata lain, para nasabah pun akan menempatkan dana mereka ke instrumen insvestasi dengan return yang lebih tinggi.
