Jumat, 20 September 2024
Jumat, 20 September 2024

Habib Syakur Kritik Pedas Cak Imin: Ijtima Ulama 212 Politik Identitas

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid memberikan kritikan pedas kepada Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang mengakomodir kelompok 212 melalui Ijtima Ulama.

Menurutnya, dukungan politik hasil Ijtima Ulama itu bisa dikategorikan sebagai politisasi identitas. Sebab kata dia, politik identitas atau politisasi identitas adalah segala upaya politik yang mengandalkan aspek primordialisme dalam penggalangan dukungan politik praktis, apalagi jika ada unsur pemaksaan dan dikontomi yang bisa memecah belah.

“Cak Imin katakan itu bukan politik identitas, saya tegaskan justru politik identitas, bahkan cenderung politisasi identitas tertentu. Sebab memaksakan ulama mereka lebih ulama ketimbang ulama lain hanya karena mendukung Anies, ini kan konyol,” kata Habib Syakur kepada Holopis.com, Rabu (27/12).

Ia mengingatkan kepada Cak Imin, agar tidak mengindahkan cara-cara politik Anies yang dinilainya sedang melakukan copy paste cara-cara politik primordialisme seperti yang dilakukan di Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 lalu.

“Cak Imin kalau pakai cara Anies, jelas mencederai dia sebagai keluarga NU. Warga Nahdlyyin tidak ingin apa yang dilakukan Anies di 2017 dilakukan. Makanya Cak Imin jangan lakukan itu,” tuturnya.

Di sisi lain, ulama asal Malang Raya itu berharap Cak Imin bisa menjalankan politik kebangsaan tanpa merusak tatanan sosial dan persatuan di tengah kebhinnekaan. Sebab menurutnya, luka yang dihasilkan akibat politisasi identitas terlalu dalam dan tidak mudah disembuhkan.

“Polarisasi itu bahkan terasa sampai sekarang kok. Faktanya ada yang pakai istilah sekolam, cebong kampret dan sebagainya. Ini fakta residu yang dihasilkan di Pilkada 2017. Jangan diulangi lagi,” pungkasnya.

Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa Cak Imin menyatakan sudah menandatangani pakta integritas yang diajukan Ijtima Ulama 212 yang dipimpin oleh tiga ormas, yakno GPNF Ulama, PA 212 dan FPI.

Menurut Cak Imin, politik yang disepakati antara pihaknya dengan Ijtima Ulama bukan bagian dari politisasi identitas.

“Ah tidak (politik identitas), itu normatif banget. Itu aja (pakta intergitas) kita telusuri satu per satu,” kata Cak Imin di Semarang, Senin (25/12) kemarin.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

PSI Ledek PDIP : Frustasi Kalah Pilpres, Tantrum di PTUN Jakarta

Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Cheryl Tanzil mengingatkan agar PDIP menghormati putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait dengan hasil sengketa PHPU.

Timnas AMIN Dibubarkan, Cak Imin : Terima Kasih

Cak Imin menyampaikan ucapan terima kasih atas dedikasi dan kerja keras seluruh Tim Nasional Anies - Imin (Timnas AMIN) yang telah berjuang dalam pemenangan di Pilpres 2024.

PKS Siap Jika Diajak Masuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS akan melakukan upaya silaturrahmi dengan semua pihak, termasuk dengan Koalisi Indonesia Maju pasca Pilpres 2024.
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru