HOLOPIS.COM, JAKARTA – Calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka menyatakan bahwa pihaknya sudah sangat siap untuk menghadapi debat cawapres yang akan berlangsung pada nanti malam.

Wali Kota Solo itu pun menegaskan bahwa dirinya tidak ada kekhawatiran untuk menghadapi lawan yang diangga berat dan ditakuti saat debat khusus cawapres tersebut.

“Nggak, nggak ada,” kata Gibran dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (15/12).

Gibran kemudian juga tidak ambil pusing dengan berbagai sikap para calon wakil presiden lainnya yang terkesan menyepelekan dirinya hanya karena permasalahan umur. Putra sulung Presiden Jokowi itu pun santai menghadapi berbagai tekanan yang dialaminya pada saat ini.

“Ya biar saja, sudah nggih,” imbuhnya.

Gibran kemudian memastikan, dirinya bersama dengan TKN Prabowo-Gibran sudah menyiapkan segalanya untuk menghadapi debat cawapres yang akan berlangsung nanti.

“Ya semua nanti disiapkan, ya,” tegasnya.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, Paslon Capres-Cawapres yang telah ditetapkan oleh KPU RI (Komisi Pemilihan Umum), akan dijadwalkan untuk mengikuti debat kandidat Pilpres 2024.

Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari mengatakan, debat akan berlangsung di Jakarta yang akan dilaksanakan sebanyak 5 kali. “Di Jakarta semua,” ujar Hasyim dalam keterangannya, Kamis (30/11).

Nantinya debat akan ditayangkan di stasiun TV nasional dengan total durasi 150 menit, rinciannya adalah 120 menit untuk segmen debat dan sisanya untuk iklan.

Pada Pilpres 2024 format yang akan dipakai oleh KPU RI yakni menghadirkan secara bersamaan capres-cawapres dalam 5 kali gelaran debat.

Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari mengatakan format tersebut dipilih agar pemilih dapat melihat sejauh mana kerja sama masing-masing capres-cawapres.

“Sehingga kemudian supaya publik makin yakin lah team work (kerja sama) antara capres dan cawapres dalam penampilan di debat,” jelas Hasyim.

Lebih lanjut, Hasyim menjelaskan bahwa proporsi waktu untuk capres dan cawapres bicara akan berbeda. Di mana porsi Capres untuk bicara akan lebih banyak, sebaliknya saat debat Cawapres. Hal tersebut, mengacu pada UU Pemilu dan PKPU Nomor 15 Tahun 2023, 3 kali debat capres dan 2 kali debat cawapres.

“Ketika debat cawapres, maka proporsinya cawapres juga yang lebih banyak,” jelasnya.