HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Divisi Acara Munajat Kubro 212, Habib Muhammad Hanif bin Abdurrahman Alatas menyampaikan bahwa kegiatan yang diselenggarakan di Monas tersebut tidak hanya mendoakan kemenangan Palestina, akan tetapi mendoakan keselamatan NKRI.
Hal itu karena saat ini sudah memasuki masa kampanye politik 2024, untuk Pilpres dan Pileg. Sehingga jangan sampai Indonesia kacau balau hanya karena persoalan perbedaan pilihan politik masyarakatnya.
“Kita ini sebentar lagi menghadapi (pemilu) 2024. Kita berharap kesatuan NKRI nggak boleh dipecah dengan politik,” kata ulama yang karib disapa Habib Hanif tersebut dalam orasi singkatnya di atas panggung Munajat Kubro 212 di Monas, Gambir, Jakarta Pusat seperti dikutip Holopis.com, Sabtu (2/12).
Kemudian, ia juga menyerukan kepada seluruh masyarakat dan umat yang hadir dalam Munajat Kubro 212 tersebut, agar bisa bersama-sama ikut memastikan Indonesia selalu damai dalam agenda politik elektoral itu.
“Kita pengen 2024 negeri kita tetap damai, negeri kita tertib,” ujarnya.
Lalu, Habib Hanif yang juga menantu Habib Rizieq Shihab tersebut menyatakan, perbedaan pilihan politik harus disikapi dengan bijaksana. Jangan sampai ada agenda caci maki, fitnah, saling hoaks dan adu domba dalam bentuk apa pun.
“Beda pilihan silakan, tapi jangan saling caci maki, jangan saling menghina, kita satu Indonesia, kita perjuangkan saudara mencari Ridho Allah SWT,” pungkasnya.
Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa Munajat Kubro 212 memiliki judul “Untuk Keselamatan NKRI dan Kemenangan Palestina”. Acara tersebut diselenggarakan di Monas sebagai bagian dari refleksi pergerakan persatuan umat Islam yang pernah terjadi di Indonesia, yakni Aksi Bela Islam 212 pada tahun 2016 silam.
Puluhan ribu umat Islam tampak ikut hadir dalam kegiatan tersebut. Hingga akhirnya, ribuan anggota Kepolisian gabungan dari Polres Metro Jakarta Pusat maupun Polda Metro Jaya dikerahkan untuk ikut membantu mengamankan dan menjaga kegiatan tersebut.
“Polda Metro Jaya akan melakukan pengamanan, baik dari Polda maupun Polres sebanyak 5.734 personel,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, Jumat (1/12) kemarin.
Selain dari Polres, pasukan gabungan itu diisi unsur dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta seperti Dinas Perhubungan, Satuan Polisi Pamong Praja, dan TNI yang dikerahkan mengawal aksi ini.