HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bakal capres Ganjar Pranowo mengaku tidak terima dengan pencopotan baliho dirinya dan Mahfud MD pada saat kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Gianyar, Bali.

Pria yang tersangkut kasus korupsi e-KTP itu pun menyebut, sebaiknya ASN tidak melakukan tindakan yang berlebihan jika tidak ada aturan yang dilanggar dalam pemasangan baliho.

“Saya lagi coba bertanya-tanya kenapa dicopot begitu ya, memang kalau ada yang melanggar sih silakan dicopot, tapi kalau tidak ada yang melanggar, ya sebaiknya tidak perlu berlebihan,” kata Ganjar dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (2/11).

Mantan Gubernur Jawa Tengah yang tersandung kasus Desa Wadas ini pun mengaku baru bisa senang kembali ketika balihonya dipasang kembali di tempat semula.

“Saya senang karena saya sudah berkomunikasi dengan Pak Wayan Koster, kemarin akhirnya ada statement, dan kemudian dipasang lagi, ya kita senang,” tuturnya.

Ganjar menekankan pentingnya netralitas dari semua aparat penegak hukum dalam Pilpres 2024. Menurut Ganjar, hal ini akan memastikan bahwa pemilihan umum berjalan dengan aman, damai, dan adil.

“Yang penting semua harus mendorong bahwa pemilu besok harus berjalan baik, aparatur semuanya bisa netral, itu penting,” pungkas Ganjar.