HOLOPIS.COM, JAKARTA – Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid membantah jika pihaknya mendukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dalam Pilpres 2024. Hal ini sebagai penegasan bahwa ada pihak-pihak yang menyebut Gusdurian bersama Yenny Wahid sudah berporos di politik praktis itu.
“Di keluarga Ciganjur, urusan kemasyarakatan ada di GUSDURians, urusan politik ada di barisan kader GusDur,” kata Alissa dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (28/10).
Ia menegaskan bahwa Gusdurian sebagai basis ideologis dan kultur Gus Dur (alm KH Abdurrahman Wahid -red) tidak akan terjun ke politik praktis. Yang artinya, untuk urusan Pilpres, Pileg maupun Pilkada akan tetap berada di barisan netral.
“GUSDURians sebagai jaringan tetap tidak berpolitik praktis. Jadi ya tidak pernah bahas dan umumkan berpihak ke mana,” tegasnya.
Pun demikian, Alissa yang merupakan adik kandung Yenny Wahid tersebut tidak melarang bahwa ada anggota Gusdurian yang ikut berpolitik praktis. Namun ia tekankan agar mereka tidak menggunakan brand jaringan Gusdurian dalam mengakomodir kepentingan politik mereka.
“Anggotanya? Tetap dong punya aspirasi politik. Itu personal,” terang Alissa.
Lantas bagaimana pandangan Gusdurian dalam konteks jaringan basis ideologis dan kultur Gusdur, Alissa menyampaikan jika pedoman mereka adalah politik kebangsaan, bukan politik praktis, termasuk dalam menilai sosok pemimpin.
“Banyak teman Gusdurian yang terlibat pesta demokrasi ini. Tapi tidak membawa nama Jaringan Gusdurian. Biasanya untuk urusan politik praktis mengikuti arah Barikade GD. Para Gusdurian sudah paham 9 Nilai Utama GusDur, maka mereka memilih pemimpin mengikuti panduan itu,” paparnya.
Sejauh ini, Gusdurian akan lebih mengampanyekan nilai-nilai kebangsaan dalam berpolitik, tidak akan ada kampanye untuk Capres-Cawapres, sekalipun orang dekat GusDur seperti Prabowo Subianto maupun Mahfud MD berada di pusaran Pilpres 2024.
“Jaringan GUSDURians sendiri akan fokus kampanye Pemilu Damai dan Pemilu Bermartabat. Kita mengajak para pemimpin lintas iman dan anak muda yang concern untuk bersama mengajak warga bangsa untuk menguatkan demokrasi Indonesia,” pungkasnya.