Bos Perusahaan Teknologi Kumpul Bahas Dampak Buruk AI

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sejumlah pimpinan perusahaan teknologi besar di dunia, berkumpul di gedung Kongres Amerika Serikat (AS), pada Rabu (13/9). Pertemuan yang berlangsung di Capitol Hill ini, dilakukan sebelum adanya perumusan regulasi tentang Artificial Intelligence (AI) di negara Paman Sam itu.

Mereka yang datang antara lain, CEO Tesla Elon Musk, CEO Meta Platform Mark Zuckerberg, CEO Google Sundar Pichai, mantan CEO Microsoft Bill Gates, CEO ChatGPT Sam Altman.

Tujuan Kongres AS mengumpulkan para bos perusahaan teknologi itu, karena ada kekhawatiran dampak buruk dari keberadaan AI tersebut. Oleh sebab itu, mereka ingin merumuskan langkah mitigasi untuk menghindari dampak buruk dari AI.

Kongres AI menilai bahwa regulasi AI dapat dimulai dengan keberadaan standar penggunaan AI yang ditetapkan oleh perusahaan-perusahaan di Amerika. Pemerintah akan membantu langkah yang nantinya ditetapkan oleh perusahaan-perusahaan tersebut.

“Kali ini kami harus benar-benar memberi atensi pada masalah AI karena ini merupakan masalah signifikan yang dihadapi generasi berikutnya,” ujar Senator Partai Demokrat AS, Chuck Schumer dalam sebuah keterangan yang dikutip Holopis.com, Jumat (15/9).

Dalam pertemuan yang juga diinisiasi oleh Chuck Schumer, CEO Meta Platform, Mark Zuckerberg menyatakan pada Kongres AS bahwa AI memang seharusnya didukung oleh sistem keamanan dan inovasi lainnya untuk menjaga keseimbangan.

“Pemerintah sudah seharusnya terlibat dalam hal ini, mendukung inovasi serta memberi perlindungan di ranah AI adalah langkah penting untuk menjaga keseimbangan,” ungkap Mark Zuckerberg.

Sementara itu, CEO Tesla yang juga pemilik dari platform media sosial X, Elon Musk juga berpendapat bahwa keberadaan regulasi tentang AI sangat dibutuhkan. Nantinya, regulasi juga harus berfokus pada keamanan dalam penggunaan AI.

“Sangat penting untuk kita memiliki ‘wasit’ dalam hal ini, langkah ini seharusnya diambil perusahaan-perusahaan demi alasan keamanan,” ungkap Musk.

Elon Musk menilai pertemuan ini sebagai langkahnya untuk melayani kemanusiaan dan menjadi pijakan sejarah yang penting untuk masa depan peradaban.

“Langkah ini sebagai layanan untuk kemanusiaan, mungkin nanti akan menjadi sejarah karena langkah ini sangat penting bagi masa depan peradaban,” tambah Musk.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral