HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bakal Calon Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menanggapi santai adanya kabar bahwa Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) bakal membelot dan bergabung dengan Anies Baswedan di Pilpres 2024.
“Inilah namanya demokrasi kita, ya. Demokrasi kita musyawarah,” kata Prabowo di kantor DPP Partai Golkar usai mengisi kuliah umum di public lecture DPP Partai Golkar, Jl. Anggrek Neli Murni Nomor 11A, Palmerah, Kota Jakarta Barat, Kamis (31/8) seperti dikutip Holopis.com.
Ia menyampaikan bahwa di dalam sistem demokrasi, semua persoalan bisa dibahas dengan cara dialog dan musyawarah dengan baik. Sehingga ketika ada hal-hal seperti ketidaksesuaian dengan kebersamaan, tentu lebih baik dibahas dengan cara yang baik-baik.
“Kita bernegoisasi, kita musyawarah, santai-santai saja ya,” ujarnya.
Sebelumnya, mantan politisi Partai NasDem Akbar Faizal menyampaikan kabar bahwa dirinya mendapatkan informasi valid akan ada perubahan formasi dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Informasi itu diungkapkan oleh Akbar Faizal melalui akun Twitter pribadinya, @akbarfaizal68.
“BREAKING NEWS: Koalisi PERUBAHAN telah berubah. Berubah komposisi partai dan bacapres-nya. Kita tunggu pengumumannya. Seru! @AgusYudhoyono @NasDem @aniesbaswedan @cakimiNOW @PKSejahtera @jokowi @nagara_inst,” tulis Akbar Faizal.
Kabar itu pun diamini oleh Sekjen DPP Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya. Dimana ia mendapatkan kabar tentang keputusan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh terhadap Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
“Hari ini, kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan. Ia mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat ‘dipaksa’ menerima keputusan itu,” kata Teuku Riefky.
Atas sikap Anies dan Surya Paloh bersama NasDem itu, Partai Demokrat sangat kecewa. Sebab, di dalam rapat Tim 8 yang telah dilakukan, semua seharusnya sudah sepakat bahwa Cawapres Anies Baswedan adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Nama Ketua Umum Partai Demokrat, AHY telah disampaikan kepada para Ketua Umum Parpol dan majelis tertinggi masing-masing partai; dalam hal ini langsung kepada Surya Paloh, Salim Segaf Al Jufri dan Ahmad Syaikhu, serta kepada Agus Harimurti Yudhoyono dan Susilo Bambang Yudhoyono, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Teuku Riefky menyebut bahwa Anies dan Surya Paloh adalah penghianat Koalisi Perubahan Untuk Persatuan.
“Peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan; pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol; juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan,” pungkasnya.