HOLOPIS.COM, JAKARTA – Partai Demokrat melemparkan kesalahan atas jebloknya elektabilitas Anies Baswedan berdasarkan hasil sejumlah survei yang telah dilakukan oleh beberapa lembaga.
Ketua Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief bahkan mengklaim, baik PKS maupun Partai Nasdem tidak pernah berupaya apapun demi menaikan elektabilitas seorang Anies yang masih tersandera di kasus korupsi Formula E.
“Kita ini melihat situasi 24 lembaga survei menyatakan posisi Pak Anies tidak cukup menggembirakan di ranking 3. Tapi kita di Koalisi Perubahan mengambil langkah yang biasa-biasa saja, tidak ada yang extraordinary,” kata Andi dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (24/8).
Andi Arief kemudian menaruh rasa curiga mengenai adanya potensi pengkhianat atas apa yang telah dilihatnya di dalam Koalisi Perubahan itu.
“Jadi kami mengkhawatirkan jangan-jangan ada yang mengkhianati koalisi ini karena sebetulnya harus sudah ada tindakan drastis yang dilaksanakan dan untuk mengubah keadaan,” klaimnya.
Tak hanya itu, Andi juga meyakini terus menurunnya elektabilitas Anies Baswedan adalah karena ulahnya sendiri yang tidak bisa memberikan kepastian dan mengumumkan siapa sosok cawapres pilihannya.
“Penurunan elektabilitas Pak Anies ini bisa dijelaskan karena belum ada kepastian soal siapa cawapresnya,” tukasnya.
Namun, Andi kemudian tidak terima jika Partai Demokrat masih terus menerus dituduh memaksakan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi cawapres Anies.
“Ada yang salah tafsir seolah-olah kalau Demokrat bicara itu memaksakan AHY. Itu nggak bener. Silakan saja diumumkan, kita tidak mendesakkan AHY walaupun AHY menjadi salah satu yang dicalonkan silakan,” kilahnya.
Kondisi yang terjadi pun menurut Andi karena tidak ada kepastian karena terombang-ambing, masyarakat juga terombang-ambing terlebih ketika elit partai di Koalisi Perubahan seakan tidak mau mendengar apa yang ada di rakyat ini.
“Saya tidak menunjuk satu partai pun yang berkhianat, tapi kalau dalam strategi taktik politik, ini bisa terjadi pengkhianatan,” ujarnya.
“Kalau tidak, ya tolong tunjukkan strategi taktik apa yang paling jitu saat ini. Kan nggak ada, yang terbuka dan sangat besar strateginya adalah pencawapresan, entah siapapun nantinya,” sambungnya.