HOLOPIS.COM, JAKARTA – Seorang wanita pemilik bisnis toko pakaian Mag.Pi di California ditembak dan dibunuh akibat perselisihan yang terjadi karena bendera LGBTQ+ yang dipajang di luar tokonya.

Pejabat kantor sheriff daerah San Bernardino mengatakan bahwa korban penembakan, Laura Ann Carleton yang berusia 66 tahun dinyatakan meninggal di lokasi penembakan pada Jumat malam, seperti dikutip Holopis.com, Senin (21/8).

Mereka mengatakan bahwa pertengkaran berawal ketika tersangka laki-laki membuat beberapa komentar atau pernyataan yang meremehkan bendera pelangi yang dipasang Laura di luar tokonya.

Kemudian ia pun menembaknya dan melarikan diri dari tempat kejadian. Namun, para deputi berhasil menangkapnya, dan setelah konfrontasi ia pun ditembak mati oleh petugas, hingga saat ini tersangka pria tersebut belum teridentifikasi.

Kepergian Laura Ann Carleton atau yang lebih akrab dipanggil ‘Lauri’ pun meninggalkan seorang suami dan kesembilan anaknya dalam keluarga campuran.

Lauri memiliki dan mengoperasikan toko pakaian Mag.Pi di Cedar Glen, sebuah komunitas lepas di pegunungan San Bernardino kira-kira 100 km dari timur Los Angeles.

Sebuah kelompok LGBTQ+, Lake Arrowhead mengatakan bahwa Lauri tidak mengidentifikasi dirinya sebagai bagian dari anggota komunitas LGBTQ+, namun ia menghabiskan waktunya untuk membantu dan mengadvokasi semua orang.

Dia membela dan mempertahankan bendera Pride miliknya yang ditempatkan di depan toko pada malam penembakan, ucap kelompok tersebut.

Lembaga penegak hukum di beberapa negara bagian telah menyelidiki kasus penghancuran bendera pelangi LGBTQ+ sebagai potensi kejahatan rasial dalam beberapa tahun terakhir.