HOLOPIS.COM, JATIM – Presiden Jokowi meminta kepada seluruh anak buahnya untuk bersiap menghadapi El Nino atau cuaca ekstrem yang akan datang ke Indonesia beberapa waktu mendatang.
Persiapan tersebut salah satunya adalah dengan memperkuat komoditas pangan untuk masyarakat, termasuk pemberian sembako murah sebelum terjadinya El Nino.
“Jadi saya telah memerintahkan kepada BUMN, juga kepada gubernur, seluruh gubernur, bupati dan walikota untuk memperbanyak pasar-pasar murah di daerah. Sebanyak-banyaknya,” kata Jokowi seperti dikutip Holopis.com, Selasa (25/7).
Pemberian sembako murah itu pun menurut Jokowi, akan disesuaikan dengan kondisi anggaran pemerintah saat ini.
“Yang kedua kalau bisa memang punya anggaran bantuan sembako ke masyarakat diperkuat, diperbanyak. Karena apa, kita menghadapi El Nino yang tidak bisa kita hitung karena itu menyangkut iklim, sehingga harus didahului dulu,” ujarnya.
Oleh karena itu, pemerintah pun menurut Jokowi, telah mengidentifikasi sejumlah wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan parah selama El Nino berlangsung.
“Dan kita ada data, apa data-data yang, daerah mana yang memerlukan, dan daerah mana yang tidak, sehingga kita berharap kita bisa mendahului agar apabila nanti El Nino datang, itu masyarakat tidak takut. Karena memang panasnya bisa mengganggu kesehatan,” jelasnya.
Jokowi pun menegaskan bahwa potensi gangguan pangan bisa terjadi selama El Nino berlangsung. Sehingga persiapan harus dilakukan sedari dini.
“Pangan juga bisa terganggu, kalau betul terjadi. Diperkirakan di Agustus mulai. Karena di negara lain, kejadiannya mempengaruhi stok pangan. Kayak di India udah stop nggak ekspor beras lagi, di Vietnam juga stop nggak ekspor beras lagi,” jelasnya.
“Kita tidak berharap kejadian itu terjadi di negara kita, sehingga semuanya memang harus disiapkan,” sambungnya.
Meskipun begitu, mantan Wali Kota Solo itu mengklaim bahwa kondisi pangan di Indonesia masih dalam kondisi baik sampai saat ini.
“Kalau stok, informasi baik dari Bulog, dari kementan tidak ada masalah untuk saat ini. Kita kan berbicara hanya saat ini,” kilahnya.
