HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pengamat komunikasi politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto mengingatkan bahwa seseorang harus mampu memenuhi 3 (tiga) modal penting jika ingin maju dalam kontestasi pemilihan umum, termasuk Pilpres.
“Problem lanjutannya, pemilu kan bukan semata-mata bicara kapasitas intelektual, sosial, personal, bicara integritas. Tapi juga bagaimana how to communicate, bagaimana dia mengomunikasikan dirinya dengan masyarakat pemilih,” kata Gun Gun dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (21/5).
Tiga modal yang utama yang harus benar-benar diperhatikan seorang calon presiden maupun calon wakil presiden adalah ; popularitas, kapabilitas dan elektabilitas. Ketiganya menurut Gun Gun cenderung saling berkaitan.
“Makanya dalam kontestasi elektoral bicara 3 modal ; popularitas, elektabilitas kemudian akseptabilitas,” ujarnya.
Dijelaskan Gun Gun, bahwa modal populer ternyata tidak bisa dijadikan rujukan seseorang akan dipilih oleh rakyat untuk menjadi pemimpin mereka. Akan tetapi seseorang itu juga harus memiliki tingkat akseptabilitas yang artinya sosoknya diterima oleh masyarakat bukan sekadar populer saja.
“Jadi orang populer belum tentu dipilih, belum tentu juga diterima. Makanya popularitas penting, akseptabilitas penting, elektabilitas penting,” paparnya.
Dengan penjelasan ini, ia harap siapapun sosok yang ingin maju dalam kontestasi elektoral Pilpres 2024 harus bisa mempertimbangkan ketiga aspek ini.
“Nah, sekarang ya tentu Pak Mahfud menjadi satu di antara satu potensial nama untuk line-up cawapres. Tentu ada nama-nama lain seperti Erick Thohir, sandiaga uno, kemudian ada nama Ridwan Kamil,” tandasnya.
Untuk dari sisi personality, Gun Gun tak meragukan kapasitas dan integritas seorang Mahfud MD.
“Kapasitas intelektual, beliau bukan semata-mata guru besar, tetapi juga artikulasi pemikirannya jelas, memiliki visi kenegaraan yang mumpuni menurut saya,” terang Gun Gun.