HOLOPIS.COM, JAKARTA – Berbagai upaya sampai saat ini dilakukan oleh KKB untuk menyerang hingga melukai aparat TNI yang akan menyelamatkan pilot Susi Air di Kabupaten Nduga, Papua.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksda Julius Widjojono mengungkapkan, KKB pimpinan Egianus Kogoya itu bahkan menjadikan wanita dan anak remaja sebagai tameng mereka ketika kontak senjata dengan aparat.
“Jadi strategi mereka itu ibu-ibu sama anak remaja di depan. Penembaknya di belakang. Yang di depan kan ibu-ibu dan anak-anak tugasnya merebut senjata dengan kekerasan, yang dewasa di belakang menembaki,” kata Julius dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, (21/4).
Sadisnya, para anggota KKB pun kini juga dipersenjatai parang untuk membacok prajurit saat terlibat peperangan.
“Taktik mereka seperti itu. Tapi korban dibacok siapa itu yang belum tahu. Prinsipnya semua pegang parang,” ungkapnya.
Dengan dasar pertimbangan seperti itulah menurut Julius kemudian membuat TNI melakukan peningkatan status operasi karena agresivitas kelompok separatis teroris (KST) yang semakin tidak terkendali
“Setiap individu yang mampu berada di sisi prajurit tersebut mungkin akan lebih paham,” tandasnya.