HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pengamat Politik sekaligus Direktur IndoStrategi Research and Consulting, Arif Nurul Imam menyoroti elektabilitas Ganjar Pranowo sebagai kandidat calon presiden (capres) yang merosot dalam sejumlah survei politik akhir-akhir ini.
Menurut Arif, merosotnya elektabilitas Gubernur Jawa Tengah itu salah satunya karena sikapnya yang menolak Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2023 ini.
“Kita tahu ada dua faktor, pertama blunder Ganjar terhadap sikap saat penolakan Piala Dunia U-20,” kata Arif dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (20/4).
Arif menuturkan, para pecinta sepak bola nasional kecewa dengan sikap penolakan Ganjar tersebut. Pasalnya, menjadi tuan rumah Piala Dunia merupakan hal yang diidam-idamkan oleh para pecinta sepak bola Indonesia.
Imbasnya, para pecinta sepak bola yang jumlahnya bisa mencapai puluhan juta tersebut pun mengalihkan dukungannya kepada sosok tokoh lain yang juga digadang-gadang menjadi calon presiden di 2024 mendatang .
“Mereka mengalihkan dukungan kepada calon lain termasuk Prabowo,” terangnya.
Adapun perihal melejitnya elektabilitas Prabowo menurut Arif tak hanya akibat blunder Ganjar soal Piala Dunia, tetapi juga karena endorsement Preaiden Joko Widodo (Jokowi).
Arif menilai endorsemen yang diberikan oleh orang nomor satu di Indonesia itu, dengan frekuensi yang cukup intensif membuat perolehan suara Prabowo menjulang tinggi.
“Endorsement yang semakin masif dan intensif tentu ini akan memicu pendukung Jokowi untuk mengalihkan dukungan dari Ganjar Pranowo ke Prabowo Subianto,” tukasnya.