HOLOPIS.COM, BALI – Pemerintah Provinsi Bali mengklaim bahwa saat ini mereka sudah mulai terganggu dengan kedatangan para wisatawan mancanegara ke pulau Dewata.
Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menyampaikan, perilaku sebagian besar WNA itu sudah mulai meresahkan dan bahkan sampai berselisih dengan warga.
“Beberapa bulan terakhir ini, ketenangan, kenyamanan masyarakat Bali termasuk wisatawan yang ke Bali ini agak terusik oleh ulah wisman dari negara tertentu yang secara ugal-ugalan mengendarai sepeda motor. Ada yang menggunakan pakaian dalam saja, boncengan tiga dan sebagainya,” kata Oka dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (21/3).
Keributan tersebut diakui Oka, tidak jarang sampai harus berurusan dengan aparat penegakan hukum karena dianggap sudah terlalu mengganggu.
“Mereka lakukan konflik dengan masyarakat, dengan polisi, bahkan sesama wisatawan. Beberapa hari lalu, ada wisatawan mancanegara yang berantem dengan temannya sendiri,” tukasnya.
Lebih parahnya, saat ini wilayah Ubud ternyata sudah ‘dijajah’ oleh para WNA tersebut dengan membentuk suatu hunian yang cenderung eksklusif.
“Di Ubud, itu banyak sekali warga negara tertentu. Bahkan ada orang yang menyebutnya kampung negara tertentu karena dia eksklusif, tertutup, di antara mereka di sana, dan tidak tahu apa yang terjadi di dalam tembok lingkungan yang mereka bangun itu,” bebernya.
Oka pun mengklaim permasalahan tersebut saat ini akan menjadi prioritas Pemprov Bali untuk ditertibkan demi menjaga ketenangan di Bali.
“Ini juga jadi prioritas kami untuk menertibkan WNA yang ada di Ubud, Sanur. Penertiban ini menyangkut masalah pembinaan, tindakan hukum apabila ada pelanggaran pidana, bahkan deportasi,” klaimnya.