HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, bahwa stok vaksin Covid-19 untuk saat ini, baik yang ada di pusat maupun daerah sebanyak 9 juta dosis, atau tepatnya 9.394.338 dosis.
Dari total tersebut, sebanyak 138.500 dosis merupakan jenis vaksin Janssen , 3.539.286 dosis vaksin pfizer, Sinopharm 10.236 dosis, Indovac 4.334.620, Zifivax 199.941, dan Inavac 1.171.755 dosis.
Menurut Menkes, stok vaksin tersebut masih tergolong cukup tinggi karena laju vaksinasi Covid-19 yang menurun drastis, setelah pemerintah mencabut kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Jumlah tersebut, jauh lebih rendah dibanding rata-rata pada Desember 2022 yang mencapai 61.000-an dosis per hari,” kata Menkes Budi dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (25/1).
Pada Januari 2023, Menkes Budi menyebut rata-rata vaksinasi Covid-19 hanya sekitar 27.000 dosis per hari.
Secara rinci, rata-rata suntikan vaksin Covid-19 dosis 1 sebanyak 2.090 suntikan per hari, dosis 2 sebanyak 4.357 suntikan per hari, booster 1 sebanyak 24. 682 suntikan per hari, dan booster 2 sebanyak 3.847 suntikan per hari.
“Vaksinasi Covid-19 memang menurun drastis, sekarang rata-ratanya di bulan Januari 27.000-an. Itu sebabnya stok vaksin kita masih ada 9 jutaan,” tuturnya.
Menkes menyebut, penurunan laju vaksinasi tersebut cukup mengkhawatirkan. Pasalnya, banyak masyarakat lanjut usia (lansia) yanh masuk rumah sakit.
“Kita yang agak khawatir kalangan lansia. Karena sekarang yang masuk rumah sakit dan meninggal walaupun sedikit, itu lebih banyak lansia dengan komorbid. Kita baru lihat bahwa banyak lansia yang meninggal ternyata belum divaksin,” ungkap Menkes.
Menkes mengakui, kesadaran untuk melakukan vaksinasi Covid-19 dari kalangan lansia memang masih rendah. Untuk itu, pihaknya akan terus mengedukasi agar lansia dapat segera divaksin.