HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengklaim, konversi dari motor konvensional menjadi motor listrik, mampu menghemat penggunaan bahan bakar fosil secara signifikan.
Arifin menuturkan, jika 120 juta motor konvensional di Indonesia bisa dikonversi menjadi motor listrik, maka bisa menghemat penggunaan bahan bakar minyak hingga 800.000 barel.
“Kita ada 120 juta motor yang ada di tanah air kalau kita bisa cepat ganti (dikonversi) itu kan bisa menghemat kurang lebih 800.000 barel minyak,” ujar Arifin dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (19/12).
Pemerintah melalui Kementerian ESDM diketahui telah menetapkan target konversi motor konvensional ke listrik sebanyak 13 juta motor sampai tahun 2030.
Dengan adanya target tersebut, pemerintah berharap konsumsi BBM dapat berkurang hingga 13,4 juta barel/tahun, kemudian kompensasi Pertalite berkurang Rp 9,48 triliun/tahun.
Selain itu, dengan adanya target tersebut juga diharapkan dapat menurunkan emisi CO2 sebesar 4,0 Juta Ton dan peningkatan konsumsi listrik sebesar 2,6 TWh/tahun.
Adapun terkait wacana pemberian subsidi kendaraan listrik, Arifin menyebut kebijakan tersebut masih dalam tahap pengkajian. Mesti tidak menyebut besaran anggaran untuk subsidi kendaraan listrik, Arifin mengatakan saat ini tahapan tersebut sedang dipersiapkan dan dimatangkan oleh pemerintah.
“Sedang kita proses evaluasi yang juga dilakukan dengan intens, nanti saja kita tunggu hasil dari keputusannya. Kita berharap bisa dalam waktu dekat agar bisa mendorong kendaraan listrik,” kata Arifin.
Sebagaimana diketahui, pemerintah saat ini tengah berupaya untuk memperbanyak penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.
Beragam upaya pun dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut, mulai dari pemberian pelatihan dan subsidi biaya konversi kendaraan listrik.
Pemerintah juga tengah mempersiapkan insentif berupa subsidi potongan harga untuk setiap pembelian kendaraan listrik.
