Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kelompok massa tergabung dalam Gerakan Tolak Pemilu Curang berunjuk rasa di Kantor Bawaslu RI Menteng Jakarta Pusat. Dalam aksinya, mereka mendesak agar Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI memberikan kartu merah kepada Anies Baswedan selaku kandidat Capres 2024 dan Nasdem selaku Partai Pengusungnya.

Hal ini disampaikan karena diduga baik Anies maupun Partai NasDem sudah melakukan mencuri start kampanye Pemilu 2024, dan tidak mematuhi tahapan yang telah ditetapkan KPU.

“Kampanye saja belum, kok sudah mulai manuver curi start duluan. Kami minta Bawaslu bergerak mencari formula agar masalah curi start kampanye ini tidak terulang lagi. Hal ini penting, sebab akan menjadi preseden buruk bagi demokrasi,” kata koordinator aksi, Fajar Utama dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (6/12).

Para pendemo juga menggelar aksi teatrikal balapan lari, dimana massa aksi yang mengenakan topeng Anies Baswedan dengan kemunculan atribut Nasdem telah memperagakan gerakan start lari.

“Aksi teatrikal ini adalah sebagai simbol, bahwa kampanye belum mulai kok Anies dan Nasdem sudah colong start kampanye aja. Takut kalah atau bagaimana, gak sabaran amat,” sindirnya.

Dikatakannya lagi, bahwa kegiatan safari politik Anies Baswedan yang dikawal Nasdem ke berbagai daerah sudah menjurus pada aktivitas kampanye di luar jadwal yang telah ditentukan.

Katanya, safari politik buatan Anies Baswedan dan Nasdem telah menjadi preseden buruk bagi demokrasi. Dan apa yang dilakukannya justru menjadi kecemburuan terhadap kandidat Capres lainnya yang akan bertarung di Pilpres 2024 dan Caleg lainnya. Serta contoh yang buruk karena diikuti oleh Bacapres dan Bacaleg lainnya.

“Kami meminta Anies dan Nasdem mematuhi aturan KPU secara fair, dengan tidak mencuri start kampanye. Anies dan Nasdem harusnya gentlement ikuti aturan yang sudah ada dan telah ditentukan. Jangan-jangan Anies gak pede, jadi apapun dilakukan termasuk curi start kampanye,” sebutnya.

Selain di Bawaslu, massa aksi juga sambangi Kantor KPU RI untuk mendesak agar para penyelenggara Pemilu 2024 ini bisa bersikap dengan bertindak tegas agar kasus curi start kampanye tidak terulang kembali.

“Bawaslu dan KPU harus cari formula dan metodenya agar kasus curi start kampanye tidak terulang kembali. Segera lakukan tindakan tegas,” katanya.

Pihaknya juga mendesak Bawaslu dan KPU RI untuk merespons kegiatan politik atau kampanye Bacapres Anies Baswedan di tempat ibadah. Dimana Anies beberapa waktu lalu telah teken pencapresan dengan membubuhkan tanda tangan di kain yang dibentangkan di pekarangan Masjid Baiturrahman, Aceh.

Di Lokasi, puluhan aktivis Gerakan Tolak Pemilu Curang ini membentangkan spanduk bertuliskan Anies Gak Pede Takut Kalah. Selain orasi, mereka juga melakukan aksi teatrikal dengan perlengkapan toak dan mobil sound.