HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menyatakan, bahwa Indonesia saat ini tengah menghadapi risiko tinggi Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio.

“Kita di Indonesia ini berisiko tinggi untuk terjadinya KLB Polio,” kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu dalam keterangan pers yang dikutip Holopis.com, Sabtu (19/11).

Untuk informasi, polio merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus polio. Virus polio ini dapat mengakibatkan terjadinya kelumpuhan permanen, khususnya pada anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi.

Adapun risiko KLB Polio itu terjadi lantaran Indonesia sudah dinyatakan eradikasi (bebas dari polio) pada tahun 2014 lalu. Namun saat ini, kasus polio kembali muncul di Kabupaten Pidie, Aceh.

“Karena Indonesia sudah nyatakan eradikasi tapi ternyata ada virus polio liar,” katanya.

Maxi pun menyebut bahwa kasus tersebut terjadi lantaran cakupan cakupan imunisasi polio di Aceh yang masih terbilang rendah. Bahkan hampir seluruh provinsi di Indonesia cakupan imuniasi polionya masih rendah.

“Ini kalau lihat 30 provinsi dan 415 kabupaten/kota, semua termasuk kriteria tinggi untuk cakupan imunisasi polio yang rendah,” katanya.

Maxi pun menjelaskan, bahwa ada sejumlah alasan mengapa orangtua tidak memberikan anaknya vaksinasi Polio, yakni karena takut dan belum paham pentingnya vaksinasi polio untuk anak-anak.

“Ada juga karena adat di sana suaminya enggak mau kasih sebelum turun tanah atau jalan, enggak boleh. Ada masalah keyakinan yang mengasuh juga belum paham tentang vaksinasi dan imunisasi,” jelas Maxi.