JAKARTA, HOLOPIS.COM – Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengakui, data Covid-19 yang dimiliki pemerintah pusat tidak sinkron dengan pemerintah daerah. Menurut Dante, masalah sinkronisasi itu terjadi karena data yang disampaikan pemerintah daerah ke pemerintah pusat adalah kasus Covid-19 yang terjadi beberapa hari sebelumnya.
“Kendalanya adalah ketika pemerintah daerah melaporkan (kasus) maka kasus kejadiannya itu beberapa hari sebelumnya yang dilaporkan ke pusat,” kata Dante dalam konferensi pers melalui kanal YouTube BNPB, Selasa (9/3/2021).
Dante menjelaskan, pemerintah daerah melaporkan kasus Covid-19 yang terjadi beberapa hari sebelumnya karena kemampuan laboratorium terbatas. “Karena kemampuan laboratorium yang terbatas untuk melakukan pemeriksaan satu hari,” ujarnya.
Kendati demikian, Dante menilai, ketidaksinkronan data Covid-19 masih dalam batas toleransi. “Kalau ada beda dengan daerah maka masih dalam batas toleransi,” ucapnya.
Dante menambahkan, berdasarkan data Covid-19 hingga 7 Maret 2021, rata-rata penambahan kasus Covid-19 di Indonesia adalah 6.433 per hari. Kemudian, rata-rata pasien yang meninggal akibat Covid-19 mencapai 157 orang per hari.
“Rata-rata jumlah testing per hari 31.850, kemudian rata-rata positivity rate-nya masih di angka 21,98. Ini adalah data kumulatif di tingkat pusat,” pungkasnya.
Follow channel WhatsApp Holopis.com
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber dengan link Holopis.com.
Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.