HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Jokowi meminta para calon presiden yang memiliki elektabilitas tinggi, namun belum disetujui partai untuk tidak terlalu percaya diri berlebihan.
Dalam pengarahan kepada relawan Bravo 5 besutan Luhut Binsar Panjaitan, kader PDIP itu menegaskan, meskipun sejumlah lembaga survei membuat posisi capres tersebut peringkat teratas, bukan menjadi jaminan dia akan dipilih atau didukung gabungan partai.
“Belum tentu yang elektabiltasnya tinggi itu diajukan oleh partai atau gabungan partai. Kalau mereka tidak mau gimana?,” kata Jokowi (26/8).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengingatkan bahwa setiap capres yang akan maju dalam bursa pemilu tentunya harus mendapatkan dukungan dari partai politik sesuai dengan amanah undang-undang.
“Konstitusi kita, undang-undang kita itu memang harus diusung oleh partai (politik) atau gabungan partai. Artinya apa, Bapak Ibu jangan mendukung kandidat itu sekarang,” terangnya.
“Misalnya kita dukung Pak Fachrul Razi, misalnya. Pertanyaan saya yang mengajukan partai apa. Mengajukan Pak Luhut, pertanyaan saya partainya siapa yang mengajukan?” sambungnya.
Oleh karena itu, kepada para relawan Jokowi pun kembali berpesan untuk tidak terburu-buru dalam mendukung kandidat Capres 2024.
“Oleh sebab itu, sekali lagi ojo kesusu, tidak usah tergesa-gesa,” tegasnya.
Diketahui sebelumnya bahwa di dalam survei terakhir yakni Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengalahkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto apabila Pilpres 2024 dengan elektabilitas Ganjar mencapai 17,6 persen dan Prabowo yang berada di urutan kedua meraup 12,6 persen.
Namun, sampai saat ini nama Ganjar pun selaku kader PDIP belum mendapatkan restu dari partai untuk diusung dalam Pilpres 2024.