HOLOPIS.COM – Banyak amalan-amalan yang bisa dilakukan sebelum salat Idulfitri atau salat Ied. Dengan melaksanakannya, maka pahala akan dicurahkan kepada yang mengerjakan. Lantas apa saja sunnah yang bisa dijalankan sebelum salat Ied dilaksanakan.
1. Perbanyak mengucap takbir
Salah satu sunah Nabi Muhammad SAW sebelum salat Idulfitri adalah mengucapkan takbir. Bahkan dimulai sejak malam sebelum Idul Fitri. Atau biasa disebut malam takbiran.
Jika biasanya takbir selalu diperdengarkan dari masjid-masjid, kini di tengah pandemi global, mengucapkan takbir bisa dilakukan di rumah bersama keluarga.
Selain itu, perayaan malam takbiran yang biasa diisi dengan pawai keliling, mungkin tahun ini akan terasa sedikit berbeda. Karena tidak dibolehkan adanya kerumuman di luar rumah.
Meskipun begitu, mengucapkan takbir tetap dapat dilaksanakan dengan melakukannya bersama-sama di rumah.
2. Mandi sebelum salat Ied
Mandi adalah salah satu sunah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW sebelum melaksanakan salat Idulfitri. Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya,
“Dan dari Amdullah bin Abbas Raliyallahu Anhuma, ia berkata, ‘Bahwasannya Nabi Sallallahu Alaihi wa Sallam mandi pada hari Idul Fitri dan Iduladha.” (HR. Ibnu Majah)
Meskipun tahun ini kemungkinan salat Idulfitri akan dilaksanakan di rumah, namun hal-hal sunnah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW, tetap dapat dilakukan. Adapun niat mandi sunah Idul Fitri adalah,
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِيَوْمِ عِيْدِ الْفِطْرِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Baca latin : Nawaitul ghusla sunnatan li ‘idil fithri lillahi ta’ala.
Artinya : “Saya niat mandi sunah untuk Idul Fitri karena Allah ta’ala”.
3. Menggunakan pakaian terbaik dan wangi-wangian yang disunnahkan
Sebelum salat Idulfitri, disunahkan untuk memakai pakaian terbaik. Hal ini disampaikan dalam salah satu hadis yang artinya:
“Dari Ali bin Abi Thalib Radhiallahu ‘Anhu, bahwa: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memerintahkan kami pada dua hari raya untuk memakai pakaian terbaik yang kami punya, dan memakai wangi-wangian yang terbaik yang kami punya, dan berkurban dengan hewan yang paling mahal yang kami punya.” (HR. Al Hakim dalam Al Mustadrak)
Selain itu, dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata yang artinya:
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki jubah khusus yang beliau gunakan untuk Idul Fithri dan Iduladha, juga untuk digunakan pada hari Jum’at.” (HR. Ibnu Khuzaimah)
Adapun bagi laki-laki dianjurkan juga untuk memakai wewangian yang tidak begitu mencolok. Agar dapat menjalankan Salat Idulfitri dengan lebih khusyuk.
4. Makan sebelum salat Idulfirti
Nabi Muhammad SAW selalu menyempatkan diri untuk makan sebelum melaksanakan salat Idulfitri. Rasulullah bersabda yang artinya:
“Janganlah keluar pada hari Idul Fitri sampai dia makan dulu, dan janganlah makan ketika hari Iduladha sampai dia salat dulu.” (HR. At Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Ahmad)
Sementara, dalam sebuah hadis lain juga disebutkan bahwa,
“Pada saat Idul Fitri Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidaklah berangkat untuk shalat sebelum makan beberapa kurma.” Murajja bin Raja berkata kepadaku ‘Ubaidullah, katanya: berkata kepadaku Anas, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: ” Beliau memakannya berjumlah ganjil.” (HR. Bukhari)
5. Saling mengucapkan selamat kepada sesama muslim lainnya
Amalan sunah lainnya yaitu saling mengucapkan selamat saat bertemu sanak saudara. Ucapannya berupa doa seperti “Taqabbalallahu minna wa minkum” yang artinya semoga Allah menerima amalan kami dan kalian.
Selain itu, dari Jubair bin Nufair, ia berkata bahwa jika para sahabat Rasulullah SAW berjumpa dengan hari ‘ied, satu sama lain saling mengucapkan,”Taqabbalallahu minna wa minka (Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian).” (Fath Al-Bari, 2: 446)
Untuk itu, jika akan melaksanakan salat Idulfitri, selain memperbanyak kalimat takbir, memberikan ucapan doa kepada sanak saudara juga dianjurkan.
6. Mengambil jalan berbeda saat berangkat dan pulang
Amalan sunah ini dapat dipraktekkan jika salat Idulfitri dapat dikerjakan di luar rumah seperti masjid atau lapangan.
Mengambil jalan yang berbeda saat pergi dan pulang dianjurkan sesuai dengan Hadis Nabi Muhammad SAW yang artinya:
“Nabi SAW ketika hari raya mengambil jalan yang berbeda (antara pergi dan pulangnya).” (HR. Bukhari)
Tujuan dari amalan sunnah ini adalah agar dapat berbagi kebahagiaan dengan orang lain di tempat yang berbeda. Mengambil jalan yang berbeda, tentunya akan bertemu dengan orang yang berbeda pula. Sehingga semakin banyak kebahagiaan yang dapat disebarkan melalui sapa dan senyuman.
Terakhir perlu diingat, bahwa di situasi pandemi COVID-19 seperti saat ini, protokol kesehatan harus tetap dipatuhi dan dijalankan demi kemaslahatan bersama. (MIB)