HOLOPIS.COM, SULTENG – Banjir dengan ketinggian 90 sentimeter merendam empat wilayah di Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, bencana banjir yang telah terjadi sejak Kamis (28/7) itu turut menyebabkan korban meninggal dunia.

“Banjir dengan ketinggian muka air antara 30 hingga 90 sentimeter itu merendam 450 unit rumah, 11 diantaranya mengalami rusak berat dan 450 KK /1.800 jiwa terdampak. Selain itu dilaporkan tiga orang meninggal dunia dan empat orang dinyatakan hilang,” kata Abdul, Jumat (28/7).

Sementara itu, Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah menyatakan, tiga korban meninggal disebabkan oleh terbawa arus banjir.

“Iya terkonfirmasi tiga orang meninggal dunia yaitu supir dan satu penumpang yang mobilnya terseret arus, serta satu orang warga juga terseret arus,” ujar Petugas Pusdalops BPBD Provinsi Sulawesi Tengah.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa, terdapat empat warga dinyatakan hilang dan saat ini masih terus dilakukan pencarian oleh tim gabungan.

“Empat orang dinyatakan hilang dengan rincian satu bayi, dua orang wanita dan satu orang lansia,” lanjutnya.

Banjir ini sendiri diketahui terjadi pascahujan dengan itensitas tinggi dan berlangsung lama sehingga menyebabkan meluapnya sungai dan merendam permukiman di Desa Torue, Dusun II, Dusun III dan Dusun V yang berada di Kecamatan Torue.

“Akibat banjir tersebut juga membuat 450 warga mengungsi ke beberapa titik pengungsian,” imbuhnya.

Pada saat kejadian, BPBD dan tim gabungan langsung bergerak ke lokasi untuk melakukan assesmen, evakuasi dan menyiapkan peralatan penanganan darurat.

“Sejak banjir terjadi, langsung menuju lokasi untuk evakuasi dan mendirikan tenda di Kantor Desa Torue untuk dijadikan tempat pengungsian bagi warga. Kondisi pagi ini banjir sudah surut” pungkasnya.