60 Tahun Kostrad Kiprah Prajurit Cakra

Jakarta. Holopis.com – hari ini 6 Maret 60 tahun yang lalu, satuan yang identik dengan baret hijau ini terbentuk.
Kelahiran KOSTRAD identik dengan mitos lahirnya Gatotkaca dalam cerita pewayangan.
Pada awal kelahirnya Kostrad sudah harus mengemban tugas dan kepercayaan untuk melaksanakan tugas Operasi dengan sukses di Irian Barat ini merupakan suatu gemblengan pengalaman seperti gemblengan Gatotkaca yang digodog dalam kawah Candradimuka yang akhirnya keluar menjadi ksatria yang gagah berani, memiliki otot kawat tulang besi , pilih tanding disegani lawan maupun kawan.
Pembentukan salah satu Komando Utama dalam TNI ini berawal dari diresmikannya pasukan Cadangan Umum Angkatan Darat  ( CADUAD) dimana Mayjen TNI Soeharto ditunjuk menjadi Panglima KORRA I CADUAD, sedangkan kepala stafnya dijabat oleh Brigjen TNI Ahmad Wiranata Kusuma. Untuk pengisian personel KORRA I.
CADUAD diambil dari Kodam-Kodam, dari pendidikan dasar masing-masing kecabangan. Sehingga akhirnya KORRA I / CADUAD mempunyai kekuatan I Divisi Infantri dengan memiliki pasukan inti 1 Brigade Para, satuan bantuan tempur – Banpur dan satuan Bantuan administrasi – Banmin.
Berdasarkan Skep Kasad   No : KPTS 178/2/1963 tgl 19 Feb.1963 diputuskan bahwa KORRA I CADUAD resmi menjadi KOSTRAD. Dengan tugas pokoknya untuk melaksanakan operasi militer baik secara berdiri sendiri maupun bagian dalam suatu operasi gabungan dalam rangka mempertahankan Negara Kesatuan Repiblik Indonesia.
Sejumlah nama besar di TNI pernah menjadi Panglima Kostrad – Pangkostrad. Sebut saja mantan MenHan Jendral TNI Purn Ryamizard Ryacudu, mantan Gubernur Jawa Tengah Letjen TNI Purn Bibit Waluyo dan kini Letjen TNI Eko Margiyono di percaya untuk sebagai Panglima Kostrad yang ke 41.
Dalam struktur organisasinya Kostrad mempunyai 3 Divisi Infanteri dimana masing masing Divisi Infanteri dipimpin oleh perwira tinggi senior berpangkat bintang dua. Ke 3 Divisi tersebut saat ini tersebar di Cilodong Depok untuk Divisi Infanteri 1, Singosari Malang menjadi markas Divisi Infanteri 2 Kostrad, serta Divisi Infanteri 3 yang bermarkas di Bontomaranu Gowa Sulawesi Selatan
Kostrad berkedudukan sebagai komando utama – kotama dan dalam segi pembinaan Kostrad berkedudukan langsung dibawah Kasad. Sedangkan dalam segi operasional Kostrad berkedudukan langsung dibawah Panglima TNI.
Dalam perkembangan organisasi, selain 3 Divisi Infanteri yang sudah ada, Kotama ini juga memiliki Staf Ahli Pangkostrad, Inspektorat Kostrad, Staf Umum (Staf Perencanaan, Staf Intelijen, Staf Operasi, Staf Personil, Staf Logistik, Staf Teritorial dan 23 Satuan Badan Pelaksana (Puskodal, Hukum, Keuangan, Polisi Militer, Penerangan, Jasmani Militer, Pembinaan Mental, Kesehatan, Peralatan, Ajudan Jenderal, Zeni, Perbekalan, Perhubungan,   Informasi dan pengolahan data, Sandi, LO Laut, LO Udara, Puskopad, Sekertariat Umum, Detasemen Markas Kostrad, Detasemen pemeliharaan daerah latihan, Batalyon Intelijen).   Divisi Infanteri-1 terdiri dari 2 Brigif Para Raider, 1 Brigif Raider, 1 Resimen Armed, 1 Yon Arhanud, 1 Yonkes, 1 Yon Bekang, 1 Yonzi, 1 Yonkav, 1 Denhub, 1 Denpom, 1 Denpal dan 1 Ki Kav Tai. Sedangkan Divisi Infanteri-2 terdiri dari 1 Brigif Para Raider, 1 Brigif Mekanis, 1 Brigif Raider, 1 Resimen Armed, 1 Yon Arhanud, 1 Yonkes, 1 Yon Bekang, 1 Yonzi, 1 Yonkav, 1 Denhub, 1 Denpom, 1 Denpal dan 1 Ki Kav Tai.
Berdasarkan Petunjuk pelaksanaan Panglima Kostrad Nomor : Juklak/1/III/2016 tanggal 15 Maret 2016 tentang ketentuan pemberian dan penggunaan Brevet Cakra bagi personil militer Kostrad, maka terhitung mulai tanggal 15 Maret 2016 seluruh personil militer Kostrad dan mantan prajurit Kostrad berhak menggunakan Brevet Cakra. Dan untuk personil militer yang baru masuk Kostrad wajib mengikuti latihan Cakra yang diselenggarakan secara terpusat.
Pengabdian prajurit Kostrad dari masa ke masa terlibat dalam penugasan luar negeri sebagai pasukan penjaga perdamaian di bawah kendali Dewan Keamanan PBB. Sedangkan di wilayah NKRI Kostrad terlibat dalam Operasi pemulihan keamanan, Pengamanan Perbatasan, Penanggulangan Bencana Alam, Pengamanan Obyek Vital dan Operasi pembebasan sandera.
Dirgahayu ke 60 Kostrad, sesuai tema HUT tahun ini tetaplah menjadi prajurit yang Profesional, Responsif, Adaptif, Modern dan Berintegritas.
Cakra…!!

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral