JAKARTA – Bulan Ramadan membawa perubahan signifikan dalam pola makan dan aktivitas harian. Salah satu dampak yang sering dirasakan adalah gangguan kesulitan tidur, atau yang biasa disebut insomnia.
Tidak dapat dipungkiri, insomnia kerap kali dialami oleh sebagian banyak orang saat momen bulan puasa Ramadan. Lantas, apa penyebabnya. Berikut ulasannya.
1. Perubahan Pola Tidur yang Tidak Teratur
Selama bulan puasa, umat Muslim harus bangun lebih awal untuk sahur. Hal ini menggeser jadwal tidur yang biasanya lebih panjang menjadi lebih pendek atau terpotong.
Bagi sebagian orang, sulit untuk langsung tidur kembali setelah sahur, terutama jika harus segera beraktivitas di pagi hari.
Akibatnya, tubuh tidak mendapatkan waktu istirahat yang cukup, yang lama-kelamaan dapat menyebabkan gangguan tidur kronis.
2. Konsumsi Makanan Berat dan Minuman Berkafein di Malam Hari
Waktu berbuka puasa sering kali menjadi kesempatan untuk menikmati berbagai jenis makanan dalam jumlah yang besar, setelah seharian berpuasa.
Mengonsumsi makanan berat, berlemak, atau pedas sebelum tidur dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti refluks asam lambung, yang membuat tubuh tidak nyaman dan sulit beristirahat.
Selain itu, banyak orang juga mengonsumsi teh, kopi, atau minuman bersoda di malam hari agar tetap terjaga hingga sahur.
Kandungan kafein dalam minuman ini dapat merangsang sistem saraf dan menghambat produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur.
3. Tidur Siang yang Berlebihan
Karena kurang tidur di malam hari, banyak orang cenderung mengganti waktu istirahatnya dengan tidur siang yang lebih lama.
Meski tidur siang dapat memberikan energi tambahan, tidur terlalu lama atau terlalu sore bisa mengganggu ritme sirkadian tubuh.
Akibatnya, tubuh tidak merasa lelah pada malam hari, sehingga sulit untuk tidur tepat waktu.
4. Kurangnya Paparan Sinar Matahari dan Aktivitas Fisik
Selama bulan puasa, aktivitas fisik cenderung berkurang, terutama pada siang hari untuk menghemat energi. Padahal, kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan tubuh tidak cukup lelah untuk tidur nyenyak di malam hari.
Selain itu, paparan sinar matahari yang berkurang akibat lebih banyak beraktivitas di dalam ruangan dapat mengganggu produksi melatonin, yang berperan dalam mengatur siklus tidur dan bangun.
5. Stres dan Perubahan Emosi
Bulan Ramadan bisa menjadi momen refleksi spiritual, tetapi juga bisa menimbulkan stres bagi sebagian orang yang harus menyesuaikan jadwal kerja, ibadah, dan aktivitas sehari-hari dengan pola makan dan tidur yang berbeda.
Stres dan kecemasan dapat meningkatkan produksi hormon kortisol, yang membuat tubuh tetap dalam kondisi waspada dan sulit untuk rileks sebelum tidur.
Nah itulah beberapa faktor penyebab insomnia yang kerap dirasakan saat bulan puasa. Dengan memahami penyebabnya, Sobat Holopis dapat menemukan solusi yang lebih tepat agar tetap bisa menjalani ibadah puasa dengan tubuh yang segar dan bugar.