JAKARTA – Renaissance, yang berasal dari bahasa Latin Renaitre (re = kembali, naitre = lahir), berarti “kelahiran kembali.” Masa ini terjadi pada abad ke-14 hingga ke-17 sebagai respons atas dominasi Gereja yang mendikte hampir seluruh aspek kehidupan di Abad Pertengahan.
Dimulai di Italia, gerakan ini menyebar ke seluruh Eropa dan melahirkan era baru yang penuh inovasi di bidang seni, ilmu pengetahuan, dan pemikiran rasional. Renaissance muncul sebagai reaksi terhadap “Abad Kegelapan,” ketika Gereja mengontrol pemerintahan, ekonomi, hingga pendidikan. Bahkan, ilmuwan seperti Nicolaus Copernicus dihukum karena temuan yang bertentangan dengan ajaran Gereja.
Keinginan untuk membebaskan ilmu pengetahuan dari doktrin agama menjadi pendorong lahirnya Renaissance. Selain itu, Renaissance juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi, di mana sistem ekonomi tertutup saat itu mengekang masyarakat.
Perubahan ini membawa pengaruh besar ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, yang terkena dampak invasi bangsa Barat. Penemuan penting pada masa Renaissance, seperti mesin cetak karya Johann Gutenberg, senjata api, dan kompas, memainkan peran besar dalam eksplorasi global dan membentuk dunia modern seperti yang kita kenal saat ini.