JAKARTA – Seluruh umat Islam laki-laki disunnahkan untuk melaksanakan shalat Jumat pada hari ini, 14 Maret 2025. Hukum shalat Jumat adalah sunnah muakkadah yang artinya sunnah yang sangat dianjurkan.
Bagi Anda yang ingin melakukan khutbah, Holopis memberikan ide materi untuk disampaikan dalam mimbar jumat hari ini, dengan tema “Menyiapkan Diri untuk Menyambut Lailatul Qadar dan Memperbaiki Diri Menuju Idulfitri“.
Khutbah Pertama
Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Dengan nikmat dan rahmat-Nya, kita masih diberi kesempatan untuk menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadan. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Besar Nabi Agung Rasulillah Muhammad ﷺ, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah ﷻ dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Ramadan hari ini sudah memasuki tanggal 14, yang artinya malam nanti adalah malam pertengahan bulan Ramadan.
Yang ingin khatib sampaikan kepada jamaah sekalian, bahwa Ramadan telah memasuki fase akhir, di mana terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu Lailatul Qadar. Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ ٣
Yang artinya ; “Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadr: 3)
Malam yang penuh keberkahan ini menjadi kesempatan bagi kita untuk meraih ampunan, limpahan rahmat, dan keberkahan dari Allah. Rasulullah ﷺ bersabda:
وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدَرِ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari & Muslim)
Kemudian yang tidak kalah penting jamaah ketahui, bahwa malam lailatul qadar akan tiba di malam-malam ganjil di 10 hari terakhir bulan suci Ramadan, yakni mulai dari tanggal 21, , 23, 25, 27, dan 29.
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
Yang artinya “Carilah lailatul qodar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan” (HR. Bukhari)
Karena itu, marilah kita mempersiapkan diri dengan meningkatkan ibadah, memperbanyak dzikir, berdoa, dan membaca Al-Qur’an. Jangan sampai kita melewatkan kesempatan emas ini, karena kita tidak tahu apakah kita masih akan bertemu dengan Ramadan berikutnya.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah. Selain mencari keberkahan Lailatul Qadar, kita juga harus memperbaiki diri menuju Idulfitri. Ramadan bukan hanya bulan ibadah, tetapi juga bulan pembentukan karakter. Setelah sebulan penuh kita dilatih menahan hawa nafsu, seharusnya kita menjadi pribadi yang lebih baik, lebih sabar, lebih jujur, lebih dermawan, dan lebih bertakwa.
Oleh karena itu, mari kita jadikan Ramadan ini sebagai momentum perubahan diri, agar kita benar-benar kembali kepada fitrah di hari kemenangan nanti.
Khutbah Kedua
Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah ﷻ yang telah memberikan kita kesempatan untuk beribadah di bulan Ramadan. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ, beserta keluarga dan para sahabatnya.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah. Di penghujung Ramadan ini, marilah kita berdoa dengan sungguh-sungguh agar diberikan kesempatan mendapatkan Lailatul Qadar. Jangan lupa untuk memperbanyak istighfar dan memohon ampunan atas dosa-dosa kita.
Rasulullah ﷺ mengajarkan doa yang sangat dianjurkan pada malam Lailatul Qadar:
اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني.
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Engkau mencintai ampunan, maka ampunilah aku.” (HR. Tirmidzi)
Selain itu, menjelang Idulfitri, kita juga harus memperbaiki hubungan dengan sesama. Jangan biarkan ada permusuhan atau dendam di hati kita. Mari kita saling memaafkan, agar hati kita benar-benar bersih saat menyambut hari kemenangan.
Akhirnya, marilah kita berdoa kepada Allah ﷻ agar diberikan kekuatan untuk terus beristiqamah dalam kebaikan, bukan hanya di bulan Ramadan, tetapi juga setelahnya.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ
“Ya Allah, perbaikilah para pemimpin kami dan berilah mereka taufik untuk melakukan apa yang baik bagi mereka dan baik bagi Islam serta kaum muslimin.”
اللهم تقبل صيامنا وقيامنا، واجعلنا من عتقائك من النار، وبلغنا ليلة القدر، وأعد علينا رمضان أعوامًا عديدة.
“Ya Allah, terimalah puasa dan ibadah kami, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang Engkau bebaskan dari api neraka, berikanlah kami kesempatan mendapatkan Lailatul Qadar, dan pertemukanlah kami dengan Ramadan di tahun-tahun mendatang.”
Amin, ya Rabbal ‘alamin.
أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم ولسائر المسلمين والمسلمات، فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم.