HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Minggu (28/12) menyatakan bahwa peluang tercapainya kesepakatan damai untuk mengakhiri krisis Ukraina semakin besar. Pernyataan itu disampaikan usai pertemuannya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di resor Mar-a-Lago milik Trump di Florida.
“Kedua pihak sudah jauh lebih dekat, mungkin sangat dekat,” kata Trump, dikutip Holopis.com, Senin (29/12).
Meski demikian, Trump mengakui belum terlihat tanda-tanda terobosan besar dalam waktu dekat. Ia menegaskan bahwa proses menuju perdamaian bukanlah hal yang bisa diselesaikan dalam waktu singkat karena kompleksitas isu yang dibahas.
“Ini bukan urusan yang bisa diselesaikan dalam sehari. Ini adalah hal yang sangat rumit,” ujar Trump.
Ia menambahkan bahwa hasil konkret dari pembicaraan tersebut kemungkinan baru akan terlihat dalam beberapa pekan ke depan. Trump menyebut negosiasi yang sedang berlangsung sebagai proses yang sangat sulit.
“Dalam beberapa pekan ke depan, saya pikir kita akan tahu hasilnya. Ini adalah negosiasi yang sangat sulit,” lanjutnya.
Sejumlah isu krusial masih menjadi hambatan dalam perundingan, antara lain penentuan jadwal gencatan senjata, rencana pembentukan zona demiliterisasi, pengelolaan pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia yang saat ini diduduki Rusia, serta pengaturan kontrol wilayah Donbas di Ukraina timur.
Zelensky mengatakan seluruh aspek tersebut telah dibahas dalam kerangka kerja perdamaian yang sedang disusun. Ia menyebut rancangan rencana perdamaian 20 poin yang dibahas bersama AS dan mitra Eropa telah hampir rampung.
“Kami membahas semua aspek dalam kerangka kerja perdamaian. Rencana ini saat ini sudah 90 persen selesai,” kata Zelensky.
Terkait jaminan keamanan bagi Ukraina, Zelensky menyatakan bahwa AS, Ukraina, dan negara-negara Eropa hampir sepenuhnya sepakat mengenai mekanisme perlindungan keamanan di masa depan.
Trump mengaku enggan menggunakan angka pasti, namun menyebut kesepakatan terkait isu keamanan kemungkinan sudah berada di kisaran 95 persen.
“Kita mungkin sangat dekat. Ada satu atau dua isu yang sangat pelik, isu yang sangat berat, tetapi saya pikir kami bekerja dengan sangat baik,” ujar Trump, tanpa merinci isu yang dimaksud.
Dalam pertemuan tersebut, Trump dan Zelensky juga melakukan pembicaraan dengan sejumlah pemimpin Eropa, termasuk pejabat tinggi NATO dan Uni Eropa. Zelensky menyebut ada kemungkinan pertemuan lanjutan dengan Trump dan para pemimpin Eropa di Washington pada Januari mendatang.
Ia menambahkan bahwa kedua pihak sepakat tim masing-masing akan kembali bertemu dalam beberapa pekan ke depan untuk memfinalisasi seluruh poin yang telah dibahas.
Sebelum bertemu Zelensky, Trump juga mengungkapkan bahwa dirinya telah melakukan percakapan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Minggu pagi. Trump menyebut percakapan tersebut berlangsung baik dan produktif.
Ajudan kebijakan luar negeri utama Putin, Yuri Ushakov, mengatakan di Moskow bahwa dalam percakapan telepon yang berlangsung cukup lama itu, Trump dan Putin sepakat bahwa penyelesaian perdamaian jangka panjang lebih baik dibandingkan gencatan senjata sementara yang selama ini didorong Ukraina dan negara-negara Eropa.



