Menjelajahi Masa Depan Wisata RI Lewat JKI Edisi Penutup 2025

15 Shares

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) baru saja menerbitkan Jurnal Kepariwisataan Indonesia (JKI) Volume 19 Nomor 2, edisi spesial penutup tahun 2025. Isinya mengenai sepuluh narasi ilmiah yang memotret wajah pariwisata masa depan Indonesia, mulai dari isu high-tech hingga kekuatan emak-emak di dapur Bali.

Salah satu sorotan utama dalam jurnal ini adalah bagaimana destinasi pintar (smart destinations) bertransformasi menjadi lebih hijau. Penelitian dari Gunawan dkk. membuktikan bahwa teknologi bukan sekadar soal Wi-Fi kencang, melainkan bagaimana komunikasi digital bisa bikin turis merasa puas sekaligus peduli pada lingkungan.

- Advertisement -Hosting Terbaik

Senada dengan itu, kawasan Kota Tua Jakarta juga dipotret melalui kacamata green tourism. Jadi, ke depannya, jalan-jalan ke museum bukan cuma soal foto estetik, tapi juga soal seberapa minim jejak karbon yang kita tinggalkan.

Uniknya, jurnal ini tidak hanya bicara soal hotel mewah atau bandara megah. Ada riset menarik tentang permainan tradisional Kerinci yang diusulkan menjadi model wisata berbasis komunitas. Ini membuktikan bahwa kearifan lokal adalah senjata rahasia pariwisata Indonesia yang tidak dimiliki negara lain.

- Advertisement -

Sisi kemanusiaan juga kental terasa dalam artikel tentang peran perempuan Bali dalam industri gastronomi. Di tengah gempuran modernisasi, perempuan-perempuan ini tetap menjadi penjaga cita rasa nusantara sekaligus penggerak ekonomi yang tangguh.

Kemenpar juga memberikan perhatian khusus pada inklusivitas. Lewat kajian Yayu Indrawati dkk., kualitas layanan pariwisata yang aksesibel di Pantai Kuta dan Pantai Legian dibandingkan. Pesannya jelas bahwa pariwisata Indonesia harus bisa dinikmati oleh siapa saja, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik.

Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenpar, Martini M. Paham, berharap jurnal ini menjadi “bahan bakar” ide bagi para pelaku industri. “Saya berharap jurnal ini dapat memberikan manfaat nyata, menjadi sumber gagasan di era baru,” ungkapnya.

Hal senada diamini oleh I Gusti Ayu Dewi Hendriyani, Asisten Deputi Manajemen Strategis Kemenpar. Menurutnya, kebijakan pariwisata tidak boleh hanya berdasarkan “perasaan”, tapi harus berbasis data dan riset yang kuat (evidence-based policy).

Bagi Anda yang penasaran ingin mengintip bagaimana rupa pariwisata Indonesia di tahun-tahun mendatang, seluruh artikel ini bisa diakses gratis. Cukup meluncur ke laman resmi https://ejournal.kemenpar.go.id/index.php/jki.

- Advertisement -
Ikuti kami di Google News lalu klik ikon bintang. Atau kamu juga bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapat update 10 berita pilihan redaksi dan breaking news.
15 Shares
💬 Memuat kolom komentar Facebook...
Cloud Startup - Bikin Website Kamu Makin Ngebut

Berita Terkait

Terbaru

holopis holopis